Tesis ini menemukan bahwa kajian fitnah perempuan kian mengalami perubahan dan tafsiran ulama klasik tidak selalu bersifat bias gender. Penafsiran Aṭ- Ṭabâri terhadap ayat-ayat terkait fitnah perempuan yang sama sekali tidak bernuansa negatif kepada perempuan. adapun Sayyid Quṭb yang hidup pada masa modern dengan pengalaman mengembaranya ke Barat, membuat tafsirannya memuat contoh fitnah perempuan yang lebih beraneka ragam, meninggalkan kisah-kisah Israiliyat dan cukup responsif gender.
Hasil ini diperoleh dengan menganalisa tafsir Aṭ- Ṭabâri dan tafsir Sayyid Quṭb terkait ayat-ayat yang berkaitan dengan fitnah perempuan dengan menggunakan metode komparatif-tematik konseptual dan teori tafsir “taghayyur al-tafsîr bi yaghayyur azman wal amkan” (perubahan penafsiran dipengaruhi oleh perubahan zaman dan tempat) guna menemukan perubahan-perubahan baru dalam memandang perempuan.
Penelitian ini memiliki relevansi dengan karya: Umar Latif (2015), Zaimil Anam dan Agus Kharir (2021), ‘Ala’ Bakr (2003) dan Faqihuddin Abdul Kodir (2021) seperti tema kajian yaitu terkait fitnah perempuan serta terdapat beberapa poin yang menguatkan berupa pengertian dasar fitnah perempuan yang menjadi acuan dasar dalam penelitian ini. Namun penelitian-penelitian tersebut memiliki fokus dan sampel ayat yang berbeda-beda. Adapun penelitian ini fokus kepada mengkaji perkembangan kajian tentang fitnah perempuan dalam lintas sejarah dengan mengambil tafsir Ṭabâri dan Sayyid Quṭb.
Tesis ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode komparatif-tematik konseptual yang dianalisis dalam teknik pengumpulan data berupa deskriptif analisis dengan metode analisis komparatif (analytical comparative method).