repository ptiq

Argumen Pendidikan Seksual Dalam Al-Qur’an (Upaya Penanggulangan Transeksual Pada Anak)

Khoeriyah, Siti (2024) Argumen Pendidikan Seksual Dalam Al-Qur’an (Upaya Penanggulangan Transeksual Pada Anak). Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Disertasi] Text (Naskah Disertasi)
2024-SITI KHOERIYAH-2017.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Disertasi ini mengkaji Argumen Al-Qur'an dalam konteks pendidikan seksual sebagai solusi pencegahan fenomena transeksual pada anak. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa Argumenpendidikan seksual berbasis Al-Qur'an bukan hanya merupakan langkah preventif, tetapi juga instrumen efektif dalam melawan dampak negatif pada perkembangan anak serta memiliki relevansi tinggi yang mampu memberikan perlindungan atas dampak buruk transeksual pada anak, mengeksplor upaya penanggulangan transeksual pada anak melalui pendidikan seksual berbasis Al-Qur'an, dengan mengikuti panduan argumen pendidikan seksual dalam empat langkah pertama landasan pndidikan seksual dalam Al-Qur’an QS. Lukman/31:13-18 QS. An-Nisa/4:9. QS. An-Nur/24:30-31. Ke
dua Prinsip Pendidikan Seksual dalam QS. Al-Anbiya/21:107. QS. Al-Mu’minun/23:12-14. QS. Al-Baqarah/2:261. Ketiga Metode Pendidikan Seksual dalam QS. Al-Ahzab/33:21. QS. Hud/11:112. QS. An-Nahl/16:125. Keempat Materi Pendidikan Seksual Sesuai Tahapan Usia Anak (0-3 tahun, 3-7 tahun, dan Tahap Usia 7-18 tahun). QS. Maryam/19:7. QS. An-Najm/53:45. QS. An-Nur/24:58-59.
Kesimpulan penelitian diperoleh melalui analisis kritis terhadap fenomena transeksual dalam perspektif historis agama, psikologi, dan hukum. Penelitian ini kemudian ditindaklanjuti dengan pendekatan tafsir tematik berdasarkan isyarah Al-Qur’an dengan term-term mengenai argumen pendidikan seksual dan transeksual pada anak.
Penelitian ini memiliki kesamaan dengan Al-Ghazali dan Ibn Jauziyah dalam pola asuh, Harry Santosa dalam tahapan pendidikan seksual, Nashih Ulwan dalam materi pendidikan seksual, kontruk seks dan gender, Nasaruddin Umar dan Sigmund Freud dalam teori dasar psikoanalisis dan teori belajar sosial dari Albert Bandura. Penelitian ini berbeda pandangan dengan Meyerowitz dan Alfred Kinsey tentang pergeseran gender di publik, Komunitas Gender Indonesia tentang pemberian hak transgender memilih jenis kelamin, Amina Wadud tentang promosi hak-hak LGBT dalam Islam, Scott Sirajul Haq Coogle tentang fleksibilitas terhadap transgender dan Cameron Partridge seorang rohaniawan yang memperjuangkan hak-hak transgender.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualtitatif dengan pendekatan metode tafsir maudhȗ’î dan metode historis-kritis-kontekstual. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif berbasis riset kepustakaan, ayat-ayat Al-Qur’an, publikasi berbentuk hasil penelitian, jurnal, prosiding konferensi atau seminar,wawancara dan artikel.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 10 Jul 2024 03:11
Last Modified: 10 Jul 2024 03:11
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1516

Actions (login required)

View Item
View Item