Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa konsep reward and punishment dalam teori-teori psikologi dan perspektif Al-Qur'an serta penerapannya dalam proses pendidikan karakter anakjenjang sekolah dasar, juga implikasinya dalam pengembangan pembelajaran. Metode reward and punishmentdidukung oleh teori-teori psikologi yaitu teori hierarki kebutuhan dasar oleh Abraham Maslow yang menyatakan bahwa keinginan seseorang untuk mendapatkan penghargaan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Dan teori Operant Conditioning oleh B.F. Skinner yang menerapkan dua penguatan dalam proses pembelajaran yaitu positive and negative reinforcement. Dalam kehidupannya, manusia melewati beberapa fase penciptaan yaitu; lemah, lalu kuat, kemudian kembali lemah dan mulai beruban. Penerapan metode reward and punishment tujuannya adalah untuk
membentuk karakter anak atau peserta didik menjadi karakter yang berbudi pekerti baik. Dan yang paling berperan dalam pendidikan karakter anak khususnya jenjang sekolah dasar adalah orangtua dan guru. Prinsip pendidikan karakter harus dibangun di atas landasan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Dalam Al-Qur’an sendiri, karakter yang ingin dicapai dari seorang anak adalah agar meraih gelar-gelar Qur’ani yaitu; abid, khalifah fil ardh, ulul albab, dan insan kamil. Isyarat penerapan metode reward and punishment terdapat dalam banyak ayat dalam Al-Qur’an,istilah reward and punishmetdisebutkan dalam beberapa uslub kalimat sebagai berikut; reward dalam term ajr dan tsawab, yang artinya balasan baik atau ganjaran. Adapun punishmentdalam term‘iqab, azab, danrijzyang artinya hukuman, siksaan, ganjaran atau balasan buruk. Reward and punishmentpun bisa datang dengan bentuk kata yang sama dalam Al-Qur’an yaitu, jaza’ dan bala’ yang artinya bisa sebagai hadiah dan bisa juga sebagai hukuman berdasarkan dari konteks ayat. Beberapa prinsip dalam pemberian reward yaitu: 1) Harus ada batasannya, 2) dimusyawarahkan kesepakatannya, 3) dan distandarkan pada proses bukan hasil akhir. Sementara prinsip dalam penetapan punishment: 1) kepercayaan terlebih dahulu baru menghukum, 2) Menghukum tanpa emosi, dan 3) Hukuman bersifat mendidik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: penelitian studi tematik. Dengan metode kepustakaan (library research), sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.