Disertasi ini menyimpulkan bahwa dialektika Living Qur’an dalam pengelolaan zakat di BAZNAS (BAZIS) DKI Jakartadilakukan dalam berbagai bentuk dan model yang terdiri dari pengelolaan yang komprehensif, pengelolaan zakat dalam menyelesaikan masalah seperti memanilisir kemiskinan, evaluasi dan transformasi pengelolaan zakat yang meliputi manajemen yang komprehensif-kontemporer, digitalisasi zakat, diversifikasi program dan solusi pengelolaan zakat berbasis Living Qur’an .
Kesimpulan dialektika Living Qur’an dalam pengelolaan zakat di BAZNAS (BAZIS) DKI Jakartadiperoleh dengan cara mendialektikakan nilai-nilai Living Qur’an dengan problem manajemen zakat di BAZNAS (BAZIS) DKI Jakartayang menghasilkan solusi yang komprehensif dan pendekatan dialektika Living Qur’an menghadirkan pembacaan ulang atas pengelolaan zakat yang disesuaikan dengan manajemen zakat yang kontemporer perspektif Living Qur’an.
Fondasi dialektika Living Qur’an dalam penelitian ini sejalan dengan pandangan ulama fiqh yang menyatakan bahwa pembacaan dan penafsiran ulang tentang zakat, diantaranya Yusuf al-Qard}awi (1926M/1344 H), Sahal Mahfudh (2014), Oni Sahroni (1975). Adapaun pendapat tentang Living Qur’an sejalan dengan Farid Esack (1959), Nasr Hamid Abu Zaid (2010), Ahmad Rafiq (1974), Sahiron Syamsuddin (1968), Muhammad Mansur (2020).
Temuan penelitian ini tidak sejalan dengan pendapat ulama fiqh yang tidak mengizinkan untuk melakukan pembacaan ulang atau penafsiran baru tentang tema zakat, diantaranya Muhammad Nashiruddin Al-Albani (1999), Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz (1999), Muhammad bin Shalih Utsaimin (2001), Shalih bin Fauzan al-Fauzan (1933).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatifdengan pendekatan library research sedangkan metode tafsir yang digunakan adalah pendekatan tafsir tematik atau maudhu>’i yang dirincikan oleh al-Farmawiterhadap tema dialektika Living Qur’an dalam pengelolaan zakat di BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta perspektif Al-Qur’an.