repository ptiq

Exual Equality Dalam Perspektif Al-Qur’an: Solusi Terhadap Dominasi Seksual

Mahdi, Imam (2024) Exual Equality Dalam Perspektif Al-Qur’an: Solusi Terhadap Dominasi Seksual. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Tesis] Text (Naskah Tesis)
2024-IMAM MAHDI-2021.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

ini membahas tentang Sexual Equality dalam perspektif al-Qur’an sebagai solusi terhadap dominasi seksual. Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa Sexual Equality dalam perspektif al-Qur’an merujuk kepada empat hal. Pertama, setara atas dasar pertimbangan kesehatan biologis, sehingga baik suami maupun istri diminta untuk menahan hasrat seksual ketika istri sedang menstruasi (Q. S. Al-Baqarah/2: 222), melakukan hubungan seksual di tempat yang diperbolehkan (Q. S. Al-A’rȃf/7: 81), dan setia pada pasangan yang sah (Q. S. Al-Mu’minȗn/23: 5-7). Kedua, setara atas dasar pertimbangan kesehatan mental, sehingga baik suami maupun istri diminta untuk menahan hasrat seksual ketika ada perselisihan (Q. S. An-Nisȃ’/4: 34), dan hubungan intim harus dapat memberikan ketenangan jiwa baik terhadap suami maupun istri (Q. S. Ar-Rȗm/30: 21). Ketiga, setara atas dasar pertimbangan kesehatan spiritual, sehingga baik suami maupun istri diminta untuk menahan hasrat seksual ketika melakukan ibadah haji (Q. S. Al-Baqarah/2: 197) dan menahan hasrat seksual ketika i’tikaf di malam-malam akhir bulan Ramadhan (Q. S. Al-Baqarah/2: 187). Keempat, setara atas dasarkaitannya dengan etika hubungan seksual, sehingga baik suami maupun istri dalam hal seks dianggap seperti pakaian yang saling menutupi kebutuhan masing-masing dan menghangatkan (Q. S. Al-Baqarah/2: 187), melakukan foreplay sebelum melakukan hubungan intim (Q. S. An-Nisȃ/4: 19), dan dalam halvariasi dan posisi hubungan intim (Q. S. Al-Baqarah/2: 223).
Tesis ini mendukung pandangan Faqihuddin (2019) yang menyatakan bahwa seks dalam kehidupan pernikahan merupakan hak dan kewajiban yang timbal balik antara suami dan istri. Dan pandangan Nur Rofi’ah (2020) yang menyatakan bahwa tujuan perkawinan bukanlah kepuasan seks suami atas dasar kekuasaan mutlaknya pada istri, melainkan ketenangan jiwa suami istri atas dasar cinta kasih keduanya.
Tesis ini berbeda pandangan dengan pendapat al-Qurtubi (W. 671) yang menyatakan bahwa alat kelamin kaum perempuan diciptakan untuk kaum laki-laki. Sehingga istri wajib menyerahkan di setiap waktu saat suami membutuhkannya, karena kalau tidak maka istri telah berbuat zhalim dan bersalah besar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tafsir maudhu’i. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 15 Sep 2024 05:05
Last Modified: 15 Sep 2024 05:05
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1546

Actions (login required)

View Item
View Item