Penelitian ini membahas tentang pemaknaan jilbab secara kontekstual dengan menggunakan metode double movement Fazlur Rahman, yang berusaha menghasilkan pemaknaan jilbab yang konstruktif dan aktual sesuai dengan konteks di masa sekarang ini. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif dan studi kepustakaan (library research). Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analitis yaitu dengan menganalisis dan mejelaskan semua data yang telah terkumpulkan, serta menggunakan metode tematik (maudhu’i) dan metode double movement Fazlur Rahman, yaitu dengan meneliti konteks pertama kali ayat jilbab diturunkan, yaitu untuk siapa dan bagaimanakah kondisi sosial ketika ayat jilbab itu diberlakukan dan mengkontekstualisasikannya ke masa sekarang untuk mengetahui apakah konsep jilbab yang selama ini ada masih relevan dengan realitas sekarang atau tidak, dan untuk mencari kebenaran yang disesuaikan dengan realitas sekarang.
Dari proses penelitian ini ditemukan, bahwa pemaknaan jilbab dalam Al-Qur’an dengan melihat sosio-historis masyarakat Arab pada saat ayat jilbab diturunkan serta spirit dakwah Nabi Muhammad Saw., menandakan sebuah perintah bagi kaum perempuan untuk menggunakan jilbab dengan tujuan mengangkat derajat dan martabat perempuan, menjaga identitas diri, melindungi dari hal-hal yang buruk, dan mencegah dari terjadinya fitnah. Begitupun dengan melihat lintas sejarah penggunaan jilbab merupakan adat dan kebiasaan yang telah digunakan baik sebelum datangnya Islam dengan makna dan kondisi yang beragam. Meskipun begitu Islam tidak merubah tradisi sebelumnya, justru lebih pada perintah penggunaanya secara sempurna, sehingga sampai saat ini jilbab telah memberikan posisi khusus bagi penggunanya di masyarakat.