Hidayat, Rahmat Ali (2024) Kemaksuman Nabi Muhammad (Studi Perbandingan Tafsir Rûh Al-Ma’âni Dan Al-Kasysyâf). Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2024-RAKHMAT ALI HIDAYAT-2021.pdf - Accepted Version
Download (2MB)
Abstract
Tesis ini ditulis untuk mempelajari pendekatan dan pemahaman TafsîrRûh al-Ma'âni dan Tafsîr al-Kasysyâftentang konteks kemaksuman Nabi Muhammad dalam Al-Qur`an. Objek utama penelitian ini adalah ayat-ayat yang berkaitan dengan kemaksuman Nabi Muhammad. Dengan mengkomparasikan penafsiran dari kedua tafsir ini, akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang perbedaan pandangan antara Muktazilah dan Suni, diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk memperdalam pemahaman tentang kemaksuman Nabi Muhammad dalam Al-Qur`an serta menyoroti perbedaan interpretasi diantara mazhab-mazhab tersebut dan menguatkan penelitian sebelumnya yang membahas tentang kemaksuman Nabi Muhammad.
Penelitian ini menghasilkan temuan yaitu kedua penafsir memiliki persamaan dan perbedaan dalam menafsirkan ayat-ayat yang berkaitan dengan kemaksuman Nabi Muhammad, khususnya pada detail-detail permasalahan dan ditemukan adanya perbedaan dalam beberapa aspek seperti dalam permasalahan dosa kecil dan kesalahan yang dinisbatkan kepada Nabi Muhammad. Di sebagian aspek, Az-Zamakhsyari yang berakidah Muktazilah menghasilkan interpretasi sama dengan Suni dan beberapa kali secara eksplisit menetapkan kemaksuman Nabi Muhammad dari dosa besar dan kesalahan dalam menyampaikan risalah.
Al-Alusi konsisten dengan mazhabnya dan tegas mengkritik Muktazilah yang tidak sepaham dengan pandangannya dalam menisbatkan dosa dan kesalahan kepada Nabi Muhammad. Pandangan Al-Alusi dikuatkan oleh pendapat Qadhi ‘Iyadh dalam kitabya As-Syifâ (544 H), Al-Qasthalani dalam kitabnya Al-Mawâhîb (923 H), Ad-Dawudi (402 H), Al-Makki (1414 H), Al-Qusyairi (465 H), Nafthawiyah dalam kitab Al-Bahr. (323 H), Abu Hayyan (654 H), Al-Mahdawi (1048 H), Az-Zarqani (1367 H), Asy-Sya’rawi (1418 H), Ibn ‘Athiyah (541 H), As-Subki (756 H), Ibn Taimiyah (728 H), Fakhruddin ar-Razi (604 H), An-Nawawi (676 H), Muhammad Ibrahim Abdul Ba’ist (2024 H)dan bertentangan dengan Qadhi Abd al-Jabbar (969 H), Al-Iji (905 H) dan Baidhawi (1286 H) yang menyetujui pandangan Az-Zamakhsyari dari kelompok Muktazilah dan mazhab yang lain dalam masalah menisbatkan dosa kecil pada Nabi Muhammad.
Penelitian ini menggunakan metode komparatif,dua tafsir tersebut akan dibandingkan untuk memahami perspektif masing-masing tokoh dalam menafsirkan ayat yang berhubungan dengan kemaksuman Nabi Muhammad. TafsîrRûh al-Ma'âni yang mewakili pandangan Suni akan dianalisis untuk melihat bagaimana pengaruh mazhab ini dalam menafsirkan ayat-ayat terkait kemaksuman Nabi Muhammad. Begitu juga Tafsîr al-Kasysyâf yang dikaitkan dengan pemikiran Muktazilah, akan diteliti untuk melihat bagaimana mereka menafsirkan ayat yang sama.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Siti Mariam |
Date Deposited: | 25 Nov 2024 04:31 |
Last Modified: | 25 Nov 2024 04:31 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1606 |