repository ptiq

Implikasi Qir T Sebagai Hukum Fiqih Ibadah Dalam Al-Kasysyâf Karya Al-Zamakhsyari

Ahmadi, Hendra (2024) Implikasi Qir T Sebagai Hukum Fiqih Ibadah Dalam Al-Kasysyâf Karya Al-Zamakhsyari. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Tesis] Text (Naskah Tesis)
2024-HENDRA AHMADI-2021.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Hendra Ahmadi: Implikasi Qir t Sebagai Hukum Fiqih Ibadah Dalam Al-Kasysyâf Karya Al-Zamakhsyari Penelitian ini berfokus pada peran qir t dalam penafsiran Al-Qur‟an dan istinbâth hukum fiqih ibadah. dengan adanya sebagian perbedaan yang berkenaan dengan substansi lafaz dimana hal tersebut menimbulkan perbedaan makna, maka ia juga akan memberikan penafsiran yang berbeda. Sebagaimana pernyataan Ibnu Taimiyyah “Tiap-tiap seolah-olah merupakan satu ayat yang berdiri sendiri. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menggali kedudukan dalam
penafsiran Al-Qur‟an serta dalam menggali hukum Al-Qur‟an, dalam hal ini fokus penulis pada pemikiran Al-Zamakhsyarî melalui karyanya, yakni Al-Kasysyâf. Selain itu, penulis juga mencari pemikiran-pemikiran beliau yang berhubungan dengan dan fiqih ibadah, melalui karyakarya beliau yang lain serta karya para ulama‟ lainnya yang berkaitan dengan kedua hal tersebut. Setelah penulis melakukan penelitian penafsiran ayat-ayat fiqih ibadah yang penulis pilih, seperti ayat-ayat thahârah, ayat-ayat shalat, ayatayat zakat, ayat-ayat puasa serta ayat-ayat haji dan umrah yang ada dalam Al-Kasysyâf, maka dapat disimpulkan bahwa Al-Zamakhsyarî mencantumkan dalam penafsiran ayat-ayat tersebut. Selain itu, tersebut mempengaruhi makna dari hukum fiqih ibadah yang ada pada ayat-ayat itu dan bisa dijadikan hukum. Penelitian ini juga sependapat dengan Abu Hanifah. Imam Abu Hanifah mendukung untuk dijadikan hukum. Ia berpendapat bahwa kendati periwayatannya tidak mutawatir namun ia diriwayatkan langsung dari Nabi oleh para sahabat,hanya saja periwayatan tersebut bersifat ahad (perorangan). Penelitian ini juga terdapat perbedaan dengan pendapat Malikiyyah dan bahwa tidak bisa dijadikan hukum. Mereka berdua berpendapat bahwa bukanlah Al-Qur‟an dan tidak dapat dijadikan . Selain itu, juga sudah dinasakh atau dihapus sejak zaman Rasulullah masih hidup. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif (library research) dengan menggunakan analisis isi dan juga observasi. Sumber primer yang digunakan adalah Al-Kasysyâf karya Al-Zamakhsyarî beserta karya-karya beliau yang lain. Adapun sumber sekunder yaitu bukubuku yang berkaitan erat dengan dan fiqih ibadah,.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 13 Dec 2024 04:39
Last Modified: 13 Dec 2024 04:39
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1625

Actions (login required)

View Item
View Item