repository ptiq

Penghormatan Kepada keturunan Ahlulbait Nabi Muhammad Saw. Perspektif Al-Qur’an (Analisa Double Movement Fazlur Rahman)

Syaukani. A, M. Nailul Authar As (2024) Penghormatan Kepada keturunan Ahlulbait Nabi Muhammad Saw. Perspektif Al-Qur’an (Analisa Double Movement Fazlur Rahman). Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Tesis] Text (Naskah Tesis)
2024-M.NAILUL AUTHAR AS SYAUKANI. A-2020.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi perspektif Al-Qur’an mengenai penghormatan kepada ahlulbait Nabi Muhammad saw., melalui pendekatan hermenutika “Double Movement” yang digagas oleh Fazlur Rahman. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana teks Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi Muhammad saw. yang relevan menggambarkan ahlulbait dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam konteks modern.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghormatan kepada ahlulbait tidak hanya merupakan bentuk kecintaan kepada Nabi Muhammad saw., tetapi juga merupakan pengakuan terhadap peran spiritual dan sosial mereka dalam Islam. Penelitian ini menekankan pentingnya bersikap proporsional dalam mencintai dan menghormati ahlulbait Nabi Muhammad saw., dengan mempertimbangkan kemuliaan mereka berdasarkan dari ketakwaan dan perilaku mereka, bukan hanya semata-mata dari hubungan darah belaka. Penelitian ini juga, menyoroti bagaimana pendekatan hermeneutika “Double Movement” dapat diterapkan untuk memahami penghormatan kepada ahlulbait Nabi Muhammad saw. dalam konteks kontemporer, pendekatan “Double Movement” memungkinkan mendalami pemahaman yang lebih dinamis dan kontekstual terhadap teks-teks keagamaan, yang mengintegrasikan konteks historis dengan aplikasi modern.
Penelitian ini juga menemukan persamaan dengan mayoritas pendapat ulama yang menyatakan bahwa ahlulbait itu mencakup, bani Hasyim, istri-itri Nabi saw, serta ahlu al-kisa’ dan keturunannya, kemudian menghormati dan mencintai mereka sebagai ahlubait adalah sebuah keharusan seperti pendapat an-Nabhani (1849-1932), akan tetapi dalam penelitian ini mengungkap bahwasanya dibalik keharusan untuk menghormati tetap harus dibatasi dengan sikap proporsional.
Sedangkan menurut ulama-ulama syiah, seperti pendapat ath-Thaba’thaba’i (1903-1981), yang mengatakan ahlulbait terbatas hanya kepada ahlu al-kisa’ dan beberapa keturunannya yang dijadikan imam, menunjukan perbedaan yang signifikan dengan penelitian ini yang lebih menekankan penghormatan kepada ahlulbait secara keseluruhan.
Kajian teoritis ini didukung oleh penelitian kualitatif dengan metode studi pustaka (library research), mengumpulkan dan menganalisis literatur yang relevan, termasuk ayat-ayat Al-Qura’an, hadis-hadis Nabi Muhammad saw, dana karya-karya akademis sebelumnya. Metode ini memungkinkan analisis endalam yang menggabungkan berbagai perspektif historis dan kontemporer untuk menghasilkan kesimpulan yang komperehensif dan aplikatif.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 06 Feb 2025 09:14
Last Modified: 06 Feb 2025 09:14
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1633

Actions (login required)

View Item
View Item