Kesimpulan dari disertasi ini adalah integrasi psikologi humanistik Abraham Maslow (lima kebutuhan dasar manusia: fisiologis, rasa aman, cinta dan rasa memiliki, harga diri, serta aktualisasi diri) dan tazkiyatun nafs Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dengan metode ilmu, tadzakkur, riyadhah, muhasabah, dan muraqabah untuk mengatasi gangguan mental emosional remaja perspektif Al-Qur’an. Kemudian diharapkan dengan integrasi ini dapat menghasilkan solusi yang komprehensif dalam mengatasi gangguan mental emosional remaja. Isyarat Al-Qur’an terkait kesimpulan ini ditemukan pada QS. Shad/38: 71-72, QS. Al-Mukminun/23: 12-16, QS. Al-Infithar/82: 7, QS. QS. Al-baqarah/2: 164, QS. Al-Baqarah/2: 48, QS. Ali-Imran/3: 145, QS. Yusuf/12: 53, QS. Ali-Imran/3: 14, QS. Al-Isra/17: 70, QS. Al-Hujurat/49: 13, QS. As-Syams/91: 9-10, QS. Ali Imran/3: 14, QS. Al-A’raf/7: 150, QS. An-Najm/53: 43, QS. Ali-Imran/3: 175, QS, Al-Baqarah/2: 216, QS. Yusuf/12: 31.
Kesimpulan ini diperoleh melalui pendekatan integratif-interkonektif dalam teori jaring laba-laba (spider web)M. Amin Abdullah, yaitu mengintegrasikan masing-masing ilmu dengan cara berdiri sendiri tidak melebur menjadi satu, akan tetapi diimplementasikan dari sisi yang berbeda, sehingga memiliki cara pandang yang luas dalam mengatasi masalah gangguan mental emosional remaja.
Temuan disertasi ini sependapat dengan Fatma Laili Khairun Nida, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang (2022), dengan judul Integrasi Makna Hidup dan Religious Healing dalamPenanganan Pasien Psikosis. Penelitian ini berkonsentrasi dalam mengatasi pasien yang mengalami psikosis atau masalah kejiwaan secara umum dengan mengintegrasikan metode makna hidup dan religious healing. Disertasi ini tidak sependapat dengan Ossi Marga Ramadhan, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung (2020), dengan judul Pengembangan Sikap Keberagamaan Remaja Melalui Pendidikan Sufistik. Karena anak remaja tidak akan berkembang secara optimal sikap keberagamaannya jika tidak diberikan cara pandang beragama yang integralistik dengan ilmu lain, seperti psikologi humanistik yang berbasis Al-Qur’an.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Studi Pustaka (library research). Penelitian ini menggunakan data dan informasi dari perpustakaan, baik buku-buku, majalah, naskah-naskah, catatan, kisah sejarah, maupun dokumen-dokumen yang tertulis lainnya. Kemudian untuk meneliti perspektif Al-Qur’an, peneliti menggunakan tafsir maudhu’i (tematik) dengan menjabarkan isyarat Al-Qur’an tentang psikologi humanistik, tazkiyatun nafs, dan gangguan mental emosioanl remaja.