Penelitian ini mengkaji optimalisasi peran Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan dalam menetralisasi persepsi negatif masyarakat, Kota Tangerang Selatan, Banten. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang efektif dalam memperbaiki pandangan masyarakat terhadap pesantren, yang sering kali dipengaruhi oleh berita negatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus pada beberapa pesantren di wilayah tersebut.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa optimalisasi pesantren sebagai lembaga pendidikan memerlukan strategi yang matang dan berkelanjutan. Beberapa langkah penting yang diidentifikasi meliputi penguatan kurikulum, pengembangan soft skills, pembinaan karakter, kolaborasi dengan dunia industri, promosi yang baik, pelatihan guru dan staf, serta penggunaan teknologi informasi. Implementasi strategi ini diharapkan dapat meningkatkan citra positif pesantren di mata masyarakat dan mengurangi persepsi negatif yang ada.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup teori Desain Instruksional oleh Robert M. Gagné, yang menekankan tujuh prinsip pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas pendidikan di pesantren. Selain itu, teori AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) oleh Elias St. Elmo Lewis dan teori Stigma menurut Bimo Walgito digunakan untuk memahami dan mengatasi persepsi negatif masyarakat. Teori Gatekeeping oleh Kurt Lewin dan David Manning White juga diterapkan untuk menganalisis peran media dalam membentuk persepsi masyarakat.