repository ptiq

Tanggung Jawab Perlindungan Orang Lanjut Usia Perspektif Al-Qur’an (Studi Atas Penafsiran Muhammad Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Mishbah)

Saprudin, Udin (2024) Tanggung Jawab Perlindungan Orang Lanjut Usia Perspektif Al-Qur’an (Studi Atas Penafsiran Muhammad Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Mishbah). Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Tesis] Text (Naskah Tesis)
2024-UDIN SAPRUDIN-2021.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang lanjut usia (lansia) mendapatkan perhatian khusus dalam Al-Qur’an. Hal ini tidak hanya ditunjukan dengan berbagai istilah yang digunakan Al-Qur’an untuk menggambarkan lansia, keringanan hukum (rukhshah) bagi lansia, tetapi ditunjukan juga dengan hak, harkat, martabat, dan perlindungan yang Allah berikan kepada lanjut usia yang harus diberikan oleh anak, keluarga, dan negara yang sudah dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah/2:83, QS. al-Baqarah/2:215, QS. an-Nisȃ’/4:36, QS. Al-Isrȃ’/17:23-25, QS. Luqmȃn/31:14-15, dan QS. al-Ahqȃf/46:15-18.
Tesis ini mempunyai kesamaan dengan Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr (2011 M), Mushthafa ibn al-Adawi (2002 M), Ibrahim al-Hazimiy (2005 M), dan Yazid bin Abdul Qadir Jawas (2015). Yang menyatakan bahwa birrul walidain merupakan bentuk perlindungan orang tua lansia yang harus diberikan oleh anaknya.
Dalam perspektif Al-Qur’an bentuk perlindungan anak yang wajib diberikan kepada orang tuanya terlebih jika sudah lansia meliputi: a) Seorang anak wajib berbuat baik kepada orang tuanya; b) Anak wajib menghormati dan merendahkan diri di hadapan kedua orang tuanya; c) Anak wajib memberi rasa aman lahir dan batin kepada orang tuanya; d) Anak wajib memberi nafkah materi kepada orang tuanya; e) Anak tidak boleh menyakiti fisik dan psikis orang tuanya; f) Anak tidak boleh menuruti perintah orang tua yang melanggar ketentuan Allah, namun ia tetap wajib berbuat baik kepada mereka; g) Anak wajib berterima kasih kepada orang tuanya; h) Anak wajib mendo’akan orang tuanya.
Tesis ini menggunakan metode kualitatif yang merupakan penelitian kepustakaan dengan cara mendiskripsikan pandangan, pemahaman, dan penafsiran Muhammad Quraish Shihab mengenai landasan perlindungan orang lanjut usia yang didapatkan langsung dari karyanya, yaitu tafsir al-Mishbah, dan Birrul Walidain: Wawasan Al-Qur’an tentang Bakti kepada Ibu Bapak dengan krangka teori tafsir maudhû’i. Adapun strateginya dengan cara mengumpulkan data dari rujukan primer, yaitu tafsir al-Mishbah, dan Birrul Walidain: Wawasan Al-Qur’an tentang Bakti kepada Ibu Bapak. Strategi kedua, melakukan pengolahan data dengan metode deskriptif analitis. Deskriptif maknanya adalah pemaparan secara objektif tentang penafsiran Muhammad Quraish Shihab mengenai tanggung jawab perlindungan orang lanjut usia. Sedangkan analitis adalah menganalisa data-data yang berkaitan dengan tanggung jawab perlindungan orang lanjut usia perspektif Al-Qur’an sehingga diketahui bagaimana argumen Muhammad Quraish Shihab ketika menafsirkan ayat-ayat tanggung jawab perlindungan orang lanjut usia.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 23 Feb 2025 07:24
Last Modified: 23 Feb 2025 07:24
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1685

Actions (login required)

View Item
View Item