repository ptiq

Teo-Antroposenstrisme Dalam Tafsîr Asy-Sya‘Râwî (Legitimasi Terhadap Konsep Wasathiyah Kementerian Agama)

Al-Hasani, Muhammad Aulal Fikri (2024) Teo-Antroposenstrisme Dalam Tafsîr Asy-Sya‘Râwî (Legitimasi Terhadap Konsep Wasathiyah Kementerian Agama). Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of NASKAH TESIS] Text (NASKAH TESIS)
2024-MUHAMMAD AULAL FIKRI AL-HASANI-2022.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini menyimpulkan: teo-antroposentrisme menjadi basis fondasi penting dalam memahami Islam secara integral. Berkaca pada rekam jejak sejarah, pemahaman parsial terhadap Islam hanya akan memicu kesalahpahaman lain yang sangat mungkin melahirkan gerakan-gerakan intoleran dalam Islam. Untuk itu, teo-antroposentrisme menjadi narahubung ragam tendensi dalam tradisi pemikiran Islam, baik dari tendensi teosentris maupun antroposentris. Gagasan teo-antroposentrisme, termuat dalam penafsiran asy-Sya‘rawi pada kitab Tafsîr asy-Sya‘râwî. Penafsirannya yang tidak terikat pada tendensi tertentu, menjadikan prinsip dasar dalam gagasan teo-antroposentrisme tercakup dalam kitab tersebut. Dalam kitab itu, alih-alih mengadopsi tendensi tertentu dalam mengurai makna dan pesan yang terkandung dalam suatu ayat, asy-Sya‘rawi justru mengakomodasi berbagai bidang keilmuan untuk menjadikan teks al-Qur`an relevan dengan realitas aktual yang dihadapi manusia. Hal itu bertujuan agar dimensi etis al-Qur`an dapat dinalar dari sisi transenden maupun sisi imanen di dalamnya.
Penelitian ini memiliki persamaan pendapat dengan Fazlur Rahman, Kuntowijoyo, M. Amin Abdullah, dan Abid Rohmanu. Menurutnya, untuk mengaktualisasi esensi Islam, perlu untuk memahami Islam berdasarkan pada ragam aspek yang meliputi Islam itu sendiri, baik dari ranah sosial, sains, budaya, maupun berbagai pendapat yang dihasilkan dari keilmuan Islam itu sendiri. Adapun dalam tesis ini, penulis menemukan celah yang membedakan penelitian ini dengan pendapat-pendapat dari Sayyid Qutb dan Naquib al-Attas. Hal itu disebabkan kedua cendekiawan tersebut, cenderung menolak ataupun mereduksi peran akal manusia dalam menemukan penalaran yang lebih luas terhadap Islam.
Dalam penelitian ini pula, gagasan teo-antroposentrisme dalam penafsiran asy-Sya‘rawi dapat menjadi pilar untuk merealisasikan lingkungan damai, toleran, dan wasath. Sebagaimana yang menjadi tujuan dalam konsep Moderasi Beragama Kementerian Agama. Akan tetapi, dalam praksisnya, konsepsi Moderasi Beragama kerapkali mendapat tuduhan sinis dari para penggiat keilmuan Islam. Hal itu disebabkan, masifnya “konseptualisasi” Moderasi Beragama yang mempertentangkan “Islam moderat” sebagai pihak baik dan “Islam radikal” sebagai pihak jahat. Itulah yang kemudian, memicu lahirnya kecurigaan bahwa konsep tersebut, merupakan salah satu modus operandi politik untuk menjinakkan ekspresi beragama di Indonesia.
Adapun penelitian yang tergolong sebagai penelitian kepustakaan ini, menggunakan metode analisis konten (content analysis) untuk menelaah dan menemukan konstruksi pemikiran teo-antroposentrisme asy-Sya‘rawi dalam kitab Tafsîr asy-Sya‘rawi secara sistematis dan objektif.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 23 Feb 2025 07:44
Last Modified: 23 Feb 2025 07:44
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1689

Actions (login required)

View Item
View Item