repository ptiq

Konsep Negara Dalam Al-Qur`An (Studi Komparatif Pemikiran Muhammad Quraish Shihab Dan Sayyid Quthb)

Nurfauzi, Hanifan (2024) Konsep Negara Dalam Al-Qur`An (Studi Komparatif Pemikiran Muhammad Quraish Shihab Dan Sayyid Quthb). Masters thesis, Universitas PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Tesis] Text (Naskah Tesis)
2024-HANIFAN NURFAUZI-2021.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Hanifan Nurfauzi: Konsep Negara Dalam Al-Qur`an (Studi Komparatif Pemikiran Muhammad Quraish Shihab dan Sayyid Quthb).
Kesimpulan tesis ini adalah: Muhammad Quraish Shihab menekankan bahwa Al-Quran tidak secara eksplisit mengatur bentuk negara tertentu, melainkan mengajarkan prinsip-prinsip universal seperti keadilan, kesejahteraan, dan moralitas. Bagi Shihab, negara adalah alat untuk mencapai tujuan-tujuan Islam yang bersifat universal, dan bentuk negara dapat beragam, yang terpenting prinsip- prinsip tersebut dijalankan. Shihab cenderung memandang negara sebagai entitas yang dinamis dan adaptif, yang bisa berubah sesuai dengan kebutuhan zaman selama esensi ajaran Islam tetap terjaga. Sedangkan Sayyid Quthb, sebaliknya, menganggap bahwa negara harus didasarkan secara eksklusif pada syariat Islam. Ia percaya bahwa Al-Quran memberikan kerangka yang jelas untuk pembentukan negara Islam yang murni, di mana hukum Allah menjadi sumber hukum tertinggi. Bagi Quthb, penerapan syariat secara menyeluruh adalah esensial untuk membangun masyarakat Islami yang sejati. Quthb menolak bentuk negara yang tidak berlandaskan syariat, termasuk negara sekuler, dan menganggapnya sebagai bentuk "jahiliyah modern" yang harus ditolak.
Studi komparatif ini menunjukkan bahwa Muhammad Quraish Shihab dan Sayyid Quthb menawarkan dua pendekatan yang sangat berbeda dalam memahami konsep negara dalam Islam berdasarkan Al-Quran. Shihab lebih fleksibel dan kontekstual, membuka ruang bagi adaptasi ajaran Islam dalam berbagai bentuk negara modern. Di sisi lain, Quthb menekankan pentingnya penerapan syariat Islam secara total dan menolak bentuk-bentuk negara yang tidak sesuai dengan visinya tentang negara Islam yang murni. Perbedaan ini mencerminkan dua arus pemikiran yang terus menjadi bagian dari perdebatan dalam dunia Islam kontemporer.
Tesis ini memiliki kesamaan pendapat dengan Abu al-Hasan al-Mawardi (w. 1058), Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali (w. 1111), Muhammad Hasan Haikal (w. 1956), Ali Abdul Râziq (w. 1966) dan Abdurrahman Wahid (w. 2009). yang menyatakan bahwa bahwa Al-Quran tidak secara eksplisit mengatur bentuk negara tertentu, melainkan mengajarkan prinsip-prinsip universal penulis menemukan perbedaan pandangan dari Taqiyuddin an-Nabhani (w. 1977), Abu A’la al-Mawdudi (w.1979), Hasan al-Banna (w. 1949) dan Hasan al-Turabi (2016) yang menyatakan bahwa negara harus didasarkan secara eksklusif pada syariat Islam.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: metode tafsir muqarrin dan mauhû’î serta metode historis-kritis-kontekstual. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah kualitatif.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 04 May 2025 04:01
Last Modified: 04 May 2025 04:01
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1707

Actions (login required)

View Item
View Item