Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tafsir verbalTuan Guru Zainuddin Abdul Madjid (1908-1997) terhadap QS. Al-Maidah/5: 44-45. Tuan Guru merupakan ulama’ tradisional yang lahir dari rahim Madrasah Shaulatiyyah di Mekah. Penelitian ini penting dilakukan karena dua alasan: pertama, dapat memberikan gambaran bagaimana Alquran ditafsirkan di masa penjajahan; kedua, dapat menjelaskan bagaimana tafsir menjadi satu data sejarah masyarakat Lombok dimana Tuan Guru hidup. Adapun hipotesisnya adalah tafsir verbalTuan Guru merupakan tafsir kontekstual yang lahir dalam konteks kedisinian, yakni mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1946. Oleh karena itu, ia menyebut kata penjajah dalam penafsiran QS. Al-Maidah/5: 44-45.Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Sosiologi Pengetahuan Karl Menheim. Asumsi teori ini memandang bahwa segala sesuatu tidak akan bisa dipahami apabila konstruksi-konstruksi sosialnya tidak dipahami. Adapunsumber primer dari penelitian ini adalah tulisan dari salah satu murid Tuan Guru yang menjadi bagian dari sejarah tersebut. Adapun sumber sekundernya adalah buku-buku dan artikel jurnal yang mengulas sejarah Tuan Guru. Penelitian ini akan dilakukan dengan; pertama, mengumpul data-data primer yang dibutuhkan; kedua, melakukan analisis terhadap data-data tersebut; ketiga, menuangkannya dengan cara yang logis dan sistematis. Ketiga proses ini merupakan upaya menjelaskan hasil atau kesimpulan dari penelitian ini. Adapun hasil penelitian ini adalah penafsiran Tuan Guru memiliki empat konstruksi sosial, yakni: pertama, konteks penyerangan terhadap tangsi militer NICA; kedua, kesadaran akan otoritas keagamaan; ketiga, relasi kuat dengan Madrasah Shaulatiyyah; keempat, pengalaman Tuan Guru sebelum berangkat ke Mekah.