repository ptiq

Konsistensi Kebebasan Beragamadengan Pendekatan Antropologi Dalam Persfektif Al-Qur’an

Fauzie, Achmad (2015) Konsistensi Kebebasan Beragamadengan Pendekatan Antropologi Dalam Persfektif Al-Qur’an. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Tesis] Text (Naskah Tesis)
2015-AHMAD FAUZIE-2013.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Dari hasil penelitian ini dapat diuraikan bahwa konsistensi kebebasan beragama mempunyai makna ketetapan dan kemantapan seseorang dalam memilih agama dan menjalankan ajaran sesuai dengan agama yang dianutnya, yang diimplementasikan melalui ketaatan individu maupun kelompok terhadap norma-norma agama, kesimbangan antara hak dan kewajiban beragama yang dibuktikan melalui perilaku kesolehan sosial dengan mengedepankan sikap saling menghormati dan menghargai terhadap berbagai perbedaan sebagai manifestasi dari bentuk ketahanan terhadap perpecahan.
Kajian konsistensi kebebasan beragama dalam perspektif Al-Qur’ân ini dilakukan melalui pendekatan antropologi dengan tiga teori antropologi yang digunakan yaitu evolusi agama, fenomenologi agama dan paradigma relasi agama dan budaya. Teori Evolusi pada awalnya merupakan hak paten Charles Darwin, namun dalam perkembangannya, teori ini terus berkembang dalam ranah antropologi yang dikemukakan oleh E.B. Taylor, Robert N, Bellah, Wallace dan Dadang Kahmad, sementara teori fenomenologi agama pertama kali diperkenalkan oleh seorang filosof Jerman Edmund Husserl dan Hegel. Sedangkan teori paradigma relasi agama dan budaya dicetuskan oleh Clifford Geertz dan dikembangkan oleh Koentjaraningrat. Penggunaan ketiga teori ini dilakukan agar dapat memberikan penjelasan makna yang terkandung dalam Al-qur’an secara kontekstual tentang kebebasan beragama, sehingga Al-qur’ân sohîh likulli az-zamân wa al-makân.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Sumber primer dari penelitian tesis ini adalah ayat – ayat Al-qur’ân yang berkaitan dengan konsistensi kebebasan beragama. Karena itu, dalam pembahasannya menggunakan metode tafsir maudhû’i (tematik) yang dikembangkan dengan metode kontektual Double Movement yang dirintis Fazlur Rahman, Metode hermeneutika Hasan Hanafi dan pendekatan linguistik, antropologis, historis M.Arkoun. Sedangkan kaidah tafsir yang digunakan adalah tafsir qur’an bil qur’an, al-’ibrah bi ‘umum al- lafzh la bi khusus al-sabab dan al-ibrah bi Maqâshid al-syari’ah. Untuk memperkuat pembahasan ini, sebagai sumber skunder, penulis uraikan pandangan para mufassir dari berbagai referensi kitab tafsir, diantaranya kitab tafsir Al-Maraghi, Ibnu Katsir, Al-Misbah, Al-Manar, Mafatih ghaib, Al-Azhar, Al-Kassyaf, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Al-khazin, At-thabari, Tafsir ibnu Mas’ud dan kitab Lubâb at-Ta’wîl fî Ma’ânî at-Tanzîl .
Dari Penelitian ini ditemukan beberapa pemikiran yaitu perlu adanya kesadaran esoterik dalam keberagamaan manusia dan keseimbangan antara kesolehan vertikal dengan kesolehan horizontal dalam memahami dan mengimplementasikan makna kebebasan beragama yang merupakan sebuah keniscayaan yang harus terjadi sebagai fitrah manusia sebagaimana yang terkandung dalam QS. QS. Al-A’râf/7: 172, QS. Al-Kahfi/18 : 29, QS.Al-Baqarah/2 : 256, QS.Al-Hujrât/49 : 256, QS.Al-Kâfirûn/109 : 1-6, QS. Al-Mumtahanah/60 : 8-9 dan QS. Al-An’âm/6: 108.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Tesis > Manajemen Pendidikan Islam
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 04 May 2025 08:42
Last Modified: 04 May 2025 08:42
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1719

Actions (login required)

View Item
View Item