Disertasi ini mengkaji Design Thinking sebagai solusi pembentukan karakter bagi ASN terutama ASN generasi milenial dan generasi Z. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa pendekatan Design Thinking dapat diterapkan dalam pembelajaram dan penyusunan desain atau rancangan aktualisasi dengan mengikuti sejumlah tahapan dalam Design Thinking yang berfokus pada manusia. Nilai yang terkandung dalam tahapan Design Thinkingtersebut sangat terkait dalam Al-Qur‘an karena banyak muatan nilai spiritual yang dapat diinternalisasi dalam tahapan Design Thinking. Ada beberapa term dan isyarat yang termaktub dalam Al-Qur’an yaitu At-Taáthuf (Empati) , Al-Ibdā' (Penciptaan yang tidak memiliki model dan sampel sebelumnya), At-Ta'awun (Kerjasama), At-Tajribah (Percobaan/Eksperimen), Al-Ikhtiyār (Memilih yang Terbaik). Sedangkan term dan isyarat pembentukan karakter adalah Al-Fithrah (Keadaan Asli atau Naluri Manusia), At-Ta'lim (Pengajaran atau Pendidikan) , At-Tarbiyah (Pendidikan), Al-Ta'dib (Pendidikan), Al-Fikr (Pemikiran atau Refleksi), Al-’Aql (Akal atau Nalar) , Ūlul’albāb(Orang-Orang yang Memiliki Hati yang Cerdas)
Kesimpulan penelitian diperoleh melalui analisis kritis terhadap fenomena penurunan karakter generasi milenial dan generasi Z yang merupakan generasi yang mendominasi populasi ASN.Selain itu juga diterapkan sejumlah langkah dalam penyusunan desain atau rancangan aktualisasi pesertamPelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.Dengan menanamkan pembentukan karakter sejak awal, CPNS diharapkan dapat tumbuh menjadi ASN yang tidak hanya mahir tetapi juga bermoral tinggi untuk melayani masyarakat. Dengan demikian, investasi dalam pembentukan karakter CPNS akan meningkatkan kinerja birokrasi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Disertasi ini memiliki persamaan dengan teori Tim Brown, McKinsey, dan Don Norman. Ketiga tokoh ini memiliki persepsi yang sama dalam mengusung empati atau pemahaman yang sangat tinggi akan kebutuhan manusia atau masyarakat pengguna layanan. Selain memiliki persamaan, kesimpulan dalam disertasi ini berbeda dengan Roberto Verganti yang meragukan bahwa Design Thinkingakan mempertahankan relevansinya dan kemampuannya untuk mendukung organisasi dalam mengatasi tantangan baru di masa mendatang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan metode tafsir maudhȗ‘î. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif berbasis riset kepustakaan, ayat-ayat Al-Qur‘an, publikasi berbentuk buku, hasil penelitian, jurnal, prosiding konferensi atau seminar, dan artikel.