repository ptiq

Keadilan Sosial Perspektif Sayyid Quthb dalam Tafsir Fî Zhilâl Al-Qur`an

Habibie Ainul Mubarok, Muhammad (2024) Keadilan Sosial Perspektif Sayyid Quthb dalam Tafsir Fî Zhilâl Al-Qur`an. Masters thesis, Universitas PTIQ Jakarta.

[thumbnail of 2024-Muhammad Habibie Ainul Mubarok-2022.pdf] Text
2024-Muhammad Habibie Ainul Mubarok-2022.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Kesimpulan tesis ini adalah Sayyid Quthb memandang keadilan sosial sebagai bentuk komitmen Islam untuk mewujudkan keseimbangan dalam kehidupan manusia, baik dalam aspek hukum, ekonomi, politik, maupun sosial. Ia menegaskan bahwa keadilan sosial dalam Islam bukan hanya berkaitan dengan distribusi kekayaan, tetapi juga mencakup pembebasan jiwa dari segala bentuk penindasan, baik fisik maupun mental. Setiap individu mendapatkan kesempatan yang setara untuk berkembang, tanpa adanya ketimpangan yang disebabkan oleh status sosial, ras, atau kekuasaan. Dalam konsep keadilan sosial Sayyid Quthb, terdapat tiga elemen utama, yaitu: 1) Kebebasan individu dari segala bentuk perbudakan atau penindasan, 2) Kesetaraan dalam hak dan Kewajiban, 3) Solidaritas sosial
Hal menarik yang ditemukan dalam pemelitian ini adalah, dalam pandangan Sayyid Quthb tentang Keadilan Sosial digambarkan memiliki sisi nilai positif dan negatif. Sayyid Quthb ingin merubah sistem suatu negara menjadi sistem Islam, sisi negatif inilah yang menjadi perdebatan akademis yang menyatakan di zaman modern ini segala sesuatu sudah berkembang, dan hidup dalam keberagaman Agama, Namun yang dimaksudkan oleh Sayyid Quthb tidak demikian.
Dalam konteks modern, konsep keadilan sosial ini tetap relevan, terutama dalam menghadapi tantangan seperti ketimpangan ekonomi, eksploitasi tenaga kerja, dan diskriminasi sosial. Sistem kapitalisme global yang cenderung memperlebar jurang antara kaya dan miskin menuntut penerapan prinsip-prinsip keadilan sosial untuk menciptakan keseimbangan sosial yang lebih adil. Konsep keadilan sosial Islam yang menekankan pada keseimbangan, tanggung jawab kolektif, dan distribusi kekayaan melalui zakat serta amal dapat memberikan solusi bagi problematika modern seperti kemiskinan struktural dan marginalisasi kelompok-kelompok rentan (mustadh’afîn)
Selain itu, relevansi konsep keadilan sosial Sayyid Quthb juga terletak pada upayanya untuk menentang penindasan dalam segala bentuk, baik dalam aspek politik maupun sosial. Ia menolak dominasi kekuatan ekonomi dan politik yang memperburuk kondisi rakyat kecil, serta menyerukan pembebasan manusia dari segala bentuk penindasan yang menghalangi mereka untuk hidup bermartabat. Dalam dunia yang semakin plural dan kompleks ini, konsep Keadilan sosial Sayyid Quthb memberikan pijakan kuat untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan inklusif.
Tesis ini memiliki kesamaan pendapat dengan John Rawls, Karl Marx, Aristoteles dan Socrates, yang menyatakan bahwa negara memiliki peran penting dalam mengatur masyarakat untuk mencapai keadilan sosial, baik melalui kebijakan distribusi kekayaan atau hukum yang adil, hukum tidak memandang seseorang dari latar belakang dan identitasnya, Adanya redistribusi sumber daya ialah untuk mengatasi ketimpangan. Mereka berpendapat bahwa keadilan tidak hanya soal kebebasan individu, tetapi juga menyangkut bagaimana kekayaan, kesempatan dan kesetaraan didistribusikan dalam masyarakat secara adil.
Temuan tesis ini berbeda pendapat dengan prinsip teori Keadilan Robert Nozick, Ayn Raynd, Friedrich Hayek, Jeremy Bentham yang menyatakan bahwa kebebasan individu untuk menikmati hasil usahanya tanpa campur tangan negara dan agama, bahwa peran negara harus minimal, karena intervensi berlebihan justru akan merusak kebebasan dan menghasilkan ketidakadilan. keadilan sosial tidak boleh mengorbankan kebebasan dan hak individu demi kebaikan kolektif. Ia menolak gagasan bahwa seseorang agar menyerahkan kebebasannya untuk kepentingan masyarakat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif, dengan menggunakan riset kepustakaan (library research). Pemilihan metode ini berdasarkan objek yang diteliti, yakni naskah atau teks dari ayat-ayat al-Qur’ân yang berkaitan tentang Keadilan Sosial Perspektif Sayyid Quthb dalam tafsirnya, yaitu Fî Zhilâl al-Qur’ân.

Kata Kunci: Keadilan Sosial, Sayyid Quthb dan Tafsir Fî Zhilâl al-Qur’ân.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama
200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Kamir Kamir
Date Deposited: 15 Aug 2025 06:32
Last Modified: 15 Aug 2025 06:32
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1863

Actions (login required)

View Item
View Item