repository ptiq

Kebahagiaan Perspektif Al-Qur’an: Sebuah Pendekatan Filosofis untuk Manusia Modern

Abullah, Muammar (2024) Kebahagiaan Perspektif Al-Qur’an: Sebuah Pendekatan Filosofis untuk Manusia Modern. Masters thesis, Universitas PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Tesis] Text (Naskah Tesis)
2024-MUAMMAR ABULLAH-2021.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Tesis ini mengkaji kebahagiaan dari perspektif Al-Qur'an dengan pendekatan filosofis, mengungkapkan bahwa Al-Qur'an menggunakan istilah-istilah seperti as-sa'âdah (kebahagiaan), al-falâh (keberuntungan), dan al-fâwz (kemenangan) untuk mengartikulasikan makna kebahagiaan. Pendekatan filosofis yang digunakan dalam penelitian ini mencakup dimensi spiritual, moral, dan sosial, berakar dari pemahaman mendalam mengenai hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia, dan alam semesta. Al-Qur'an menekankan iman dan takwa sebagai landasan utama untuk mencapai kebahagiaan, yang memberikan ketenangan jiwa dan stabilitas emosional. Selain itu, ajaran tentang rasa syukur mendorong individu untuk menghargai apa yang dimiliki, menciptakan kedamaian dan kebahagiaan. Penerapan sabar dalam kehidupan sehari-hari membantu individu menghadapi tantangan, meningkatkan kesejahteraan emosional dan mental, serta mempererat hubungan sosial dan spiritual. Prinsip keadilan sosial dalam Al-Qur'an menawarkan panduan untuk mengatasi ketidakadilan sosial seperti ketimpangan ekonomi dan diskriminasi, guna menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Pendekatan spiritual Al-Qur'an juga menawarkan solusi untuk mengatasi tantangan modern seperti keterasingan dengan mempererat hubungan individu dengan Tuhan dan sesama manusia.
Temuan orisinil dari tesis ini meliputi pemahaman bahwa kebahagiaan menurut Al-Qur'an bukan hanya sekadar pencapaian material, tetapi merupakan hasil dari keseimbangan spiritual, moral, dan sosial yang mendalam. Penulis menemukan bahwa penerapan prinsip-prinsip Al-Qur'an dapat mengatasi berbagai tantangan modern secara efektif, termasuk perasaan keterasingan dan ketidakadilan sosial.
Penelitian ini sejalan dengan pandangan filsuf seperti Aristotle, yang menggarisbawahi pentingnya kebajikan dalam mencapai kebahagiaan. Pandangan ini mengakui bahwa kebahagiaan melibatkan dimensi moral dan sosial yang penting.
Namun, tesis ini berbeda dari pemikiran filsuf seperti Friedrich Nietzsche, yang menekankan pencapaian individu melalui kekuatan kehendak dan penolakan terhadap norma-norma sosial. Nietzsche berfokus pada pencapaian diri melalui transendensi individu, sementara Al-Qur'an menekankan keseimbangan antara diri sendiri, hubungan spiritual, dan hubungan sosial dalam pencapaian kebahagiaan.
Kajian teoritis yang mendukung tesis ini termasuk pemikiran Al-Ghazali, yang menekankan pentingnya iman dan takwa dalam mencapai kebahagiaan sejati. Al-Ghazali menggarisbawahi bahwa kebahagiaan melibatkan kedekatan dengan Tuhan dan pemenuhan nilai-nilai spiritual.
Sebaliknya, teori-seperti yang dikemukakan oleh John Stuart Mill tentang utilitarianisme, yang menilai kebahagiaan berdasarkan hasil-hasil yang terukur, berbeda dengan pendekatan Al-Qur'an yang lebih menekankan dimensi spiritual dan moral dalam pencapaian kebahagiaan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tefsir tematik untuk memahami makna kebahagiaan dalam Al-Qur'an, analisis konseptual untuk menjelaskan konsep-konsep utama, serta analisis komparatif untuk membandingkan pandangan Al-Qur'an dengan pandangan filsafat lainnya.

Kata Kunci: Kebahagiaan, Al-Qur’an, Filsafat, Manusia Modern.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama
200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Kamir Kamir
Date Deposited: 16 Aug 2025 07:17
Last Modified: 16 Aug 2025 07:17
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1869

Actions (login required)

View Item
View Item