Dalam dimensi keadilan hukum waris Islam, prinsip berimbang tercermin seiring dengan ajaran Al-Qur’an. Penulis berupaya menggali keadilan tersebut dengan menggunakan maqâshid al-syarî`ah. Laki-laki dan perempuan memiliki fitrah tugas yang berbeda; laki-laki diwajibkan menanggung perempuan, sementara perempuan tidak diwajibkan melakukan hal serupa.
Untuk menjelaskan dimensi keadilan dalam pembagian warisan menurut Islam, penulis menggunakan perbandingan antara pandangan Ibnu Asyur dan Amina Wadud. Ibnu Asyur mewakili pendekatan tradisional ulama klasik, dengan perbandingan warisan antara laki-laki dan perempuan sebesar 2:1, yang didasarkan pada prinsip-prinsip maqâshid al-syarî`ah. Di sisi lain, Amina Wadud mewakili pendekatan modernis yang berakar pada hermeneutika dan kontekstual, yang mengakui fleksibilitas interpretasi dengan perbandingan warisan antara laki-laki dan perempuan seperti 1:1 atau 1:2.
Penelitian ini juga menggambarkan penggunaan teori mashlahah dari berbagai tokoh maqâshid al-syarî`ah, memberikan landasan yang kuat untuk memahami prinsip-prinsip kemaslahatan dalam hukum Islam. Penulis juga mengadopsi teori qath`î dan zhannî, mencerminkan pendekatan yang terstruktur dan seimbang dalam menafsirkan ajaran Islam. Pendekatan ini tidak hanya menggali sudut pandang ulama klasik, tetapi juga mempertimbangkan perspektif modernis untuk memperkaya pemahaman tentang konteks pembagian waris dalam Islam.
Dalam penelitian ini, penulis mengaplikasikan metode kualitatif untuk menggali keragaman perspektif terkait pembagian waris antara laki-laki dan perempuan dalam Islam. Pendekatan tafsir maudhû`i, yang terfokus pada tema ayat waris, dan analisis komparatif, memungkinkan pemahaman mendalam mengenai perbedaan dan persamaan pandangan antara Ibnu 'Asyur dan Amina Wadud. Dengan menerapkan teknik studi kepustakaan (library research), penulis berusaha mendalami berbagai sumber yang relevan, menjadikan penelitian ini sebagai kontribusi berharga untuk memperkaya pemahaman tentang subjek ini. Pendekatan ini menjadi dasar yang kokoh untuk mengeksplorasi perbedaan pandangan yang kompleks dalam konteks pembagian waris antara laki-laki dalam ajaran Islam.
Kata Kunci: Keadilan, Waris, Ahli Waris Laki-laki dan Perempuan