Dalam komunikasi, informasi menjadi salah satu elemen yang paling mendasar. Tanpanya, kegiatan komunikasi tidak akan berjalan dan salah satu fungsi dari komunikasi tidak akan terpenuhi, yaitu fungsi informasi (Thayer, 1968). Dalam kehidupan manusia informasi menjadi salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk mengetahui hal-hal yang terjadi disekitarnya. Bahkan di era globalisasi ini informasi menjadi komoditas yang sangat bernilai bahkan diperebutkan.
Komunikasi yang efektif dapat terbangun dengan mudah jika menguasai informasi (Basit, 2018). Di era perkembangan teknologi komunikasi, informasi menjadi sebuah keniscayaan. Semua aspek kehidupan manusia tidak lepas dari informasi. Kegiatan berselancar di media maya, scroling media sosial, membaca koran dan majalah, tidak lain hanya untuk mencari informasi. Dengan adanya informasi manusia dapat membuat banyak pilihan hidup dan menentukan keputusan berdasarkan informasi yang dimilikinya. Dari sudut ini dapat dilihat besarnya kekuatan informasi dalam memengaruhi tindakan seseorang (Taufik, 2012).
Losee (1997) menjelaskan bahwa kebanyakan konsep informasi berpusat pada bagaimana manusia menekankan makna dan menggunakan pesan, “tentang apa pesan tersebut?” dan “apa yang sudah diketahui”. Sebagai contoh, seseorang mungkin tidak mendapatkan informasi baru dari pesan yang sudah mereka ketahui sebelumnya karena pesan tersebut tidak memberikan makna tambahan. Selain itu, jika seseorang menerima pesan yang acak atau tidak memiliki nilai, maka tidak ada informasi yang dapat diperoleh dari pesan tersebut.