Tesis yang berjudul “Respons Al-Qur’an Terhadap Kasus Fatherless dengan Pendekatan Psikologis” ini, merupakan penelitian yang mengeksplorasi tanggapan Al-Qur’an terhadap isu fatherless dari perspektif psikologis. Fokus utama permasalahan dalam penelitian ini adalah diskursus seputar fatherless yang meliputi definisi, sejarah, indikator serta dampak yang diakibatkannya. Salah satu gaya pola asuh yang baik adalah gaya pengasuhan karismatik, yaitu yang menekankan pengaruh kuat kedua orang tua melalui hubungan psikologis yang terjalin dengan anak-anak. Selain itu, mengacu pada teori sistem keluarga Bowen yang memandang keluarga sebagai unit emosional dengan interaksi yang kompleks, didapati bahwa teori ini menyoroti dampak signifikan keluarga dalam hal pikiran, perasaan, dan tindakan anggota keluarganya. Kondisi kehilangan salah satu atau kedua orang tua, dapat sangat mempengaruhi anggota keluarga yang tersisa, yang mengarah pada rasa kehilangan, rasa tidak aman, dan membutuhkan sosok yang dapat menggantikannya.
Kesimpulan dari penelitian tesis ini adalah kasus fatherless dapat ditanggulangi menggunakan ilmu psikologis dan ilmu psikologis berbasis Al-Qur’an. Berdasarkan ilmu psikologis, ada empat tindakan yang dapat dilakukan dan saling berkaitan antar satu dengan yang lain, yaitu tindakan promotif, tindakan preventif, tindakan kuratif dan tindakan rehabilitatif. Adapun berdasarkan ilmu psikologi berbasis Al-Qur’an, solusi yang ditawarkan adalah dengan melakukan terapi. Pertama, terapi spiritual, yaitu dengan memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Kedua, terapi nabawi, yaitu dengan mencontoh kisah para Nabi yang sukses dalam mendidik anak (bagi orang tua agar fatherless tidak terjadi) dan meneladani kisa para Nabi yang sukses dalam menghadapi takdir (bagi anak yang mengalami fatherless).
Jenis penelitian pada tesis ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan metode studi kepustakaan atau library research. Selain itu, penulis juga menggunakan metode tafsir tematik atau maudhû’iy untuk mengetahui pandangan berbagai mufassir dalam memahami Al-Qur’an. Metode tersebut digunakan untuk menggali konsep keluarga dalam Al-Qur’an melalui pendekatan psikologis, serta menguji teori sistem keluarga yang digagas oleh Murray Bowen dalam upaya menyelesaikan permasalahan fatherless.

Kata Kunci: respons Al-Qur’an, fatherless, pendekatan psikologi.