Kekerasan verbal terhadap anak dalam keluarga merupakan permasalahan yang sering terjadi, namun kerap diabaikan atau tidak disadari oleh orang tua. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat bahwa kekerasan verbal termasuk dalam kategori kekerasan psikis yang dapat merusak rasa percaya diri anak, menghambat perkembangan sosial, serta meningkatkan risiko gangguan psikologis di masa depan. Salah satu langkah strategis dalam mencegah kekerasan verbal adalah penerapan pola asuh demokratis, yang berfokus pada pola interaksi antara orang tua dan anak dalam keluarga. Selain itu, pendekatan berbasis Al-Qur`an diperlukan agar solusi yang diterapkan lebih efektif dan selaras dengan nilai-nilai Islam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh demokratis memiliki peran penting dalam membangun komunikasi yang sehat dalam keluarga. Pola asuh ini memberikan ruang bagi anak untuk menyampaikan pendapat dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dengan tetap berada di bawah bimbingan dan arahan orang tua. Dalam perspektif Al-Qur`an, pola asuh yang ideal adalah menekankan kasih sayang, kesabaran, serta komunikasi yang penuh hikmah, sehingga dapat menjadi langkah awal dalam mencegah kekerasan verbal. Namun, dalam aspek akidah, Al-Qur`an menegaskan bahwa tidak ada ruang diskusi. Hal ini tercermin dalam kisah Luqman yang menasihati anaknya agar tidak melakukan perbuatan syirik dalam QS. Luqmân/31:13. Oleh karena itu, kebebasan dalam pola asuh demokratis tetap harus berada dalam batasan nilai-nilai agama.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan tafsir maudhū‘ī (tematik). Data dikumpulkan melalui studi literatur terhadap sumber-sumber primer dan sekunder. Analisis dilakukan dengan metode kepustakaan (library research), dengan merujuk pada tafsir-tafsir klasik dan kontemporer serta berbagai literatur pendukung lainnya. Penelitian ini mengkaji ayat-ayat Al-Qur`an yang berkaitan dengan pola asuh dan komunikasi dalam keluarga, serta bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan untuk membangun hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai pentingnya pola asuh demokratis dalam keluarga serta mengidentifikasi prinsip-prinsip Al-Qur`an yang dapat diterapkan dalam membangun komunikasi positif antara orang tua dan anak, melalui pola asuh demokratis yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur`an diharapkan dapat mencegah kekerasan verbal pada anak.

Kata kunci: Pola asuh demokratis, kekerasan verbal, keluarga.