Haromaini, Ahmad (2024) Multikulturalisme dalam Al-Qur’an: Kajian Analitis Semiotika. Doctoral thesis, Universitas PTIQ Jakarta.
2024-AHMAD HAROMAINI-2017.pdf - Accepted Version
Download (2MB)
Abstract
Disertasi ini menyimpulkan bahwa multikulturalisme dalam Al-Qur’an yang ditinjau dari sudut pandang ilmu semiotika menjustifikasi bahwa perbedaan yang ada di muka bumi memang kehendak Tuhan, dengan kata lain dia yang menolak perbedaan (petanda) sama halnya dengan menolak kehendak Tuhan (Penanda), karena kebenaran yang ada teks tidak mungkin bertentangan dengan kebenaran yang ada di konteks.
Kesimpulan ini diperoleh dengan didasarkan atas analisis ilmu semiotika, implementasi Nabi Muhammad saw. dalam mengedukasi masyarakat Arab Jahiliyyah selain menggunakan teks-teks Al-Qur’an juga didasarkan atas budaya dan tradisi setempat, menerapkan kesetaraan hukum, ras, suku, bangsa, komitmen keberagaman dan penghargaan hak dan kewajiban serta sistematisasi kerja ilmu semiotika dalam konteks multikulturalisme Al-Qur’an dilakukan dengan beberapa cara; penguatan literasi, keadilan linguistik seperti mengutus para nabi dan rasul sesuai media bahasanya masing-masing, kesetaraan hukum politik, ekonomi kebebasan hak beragama dan kebeasan hak beragama.
Disertasi ini mendukung pemikiran dari Azyumardi Azra (2022), Bikhu Parekh (1935-), Ferdiand de Saussure (1913), Abdurrahman Wahid (2009), yang menyatakan bahwa multikulturalisme merupakan kehendak Tuhan sebagaimana termuat dalam Al-Qur’an selain mendukung pemikiran para tokoh sebagaimana disebutkan sebelumnya disertasi ini menolak pemikiran Adian Husaini (1965-), Sneja Gunew (2024), Kenan Malik (1960 - ) yang menyebut bahwa multikulturalisme sebagai suatu paham yang bertentangan dengan agama dan belum memberikan solusi terhadap persoalan multikultural.
Metode yang digunakan dalam disertasi ini adalah metode penelitian kualitatif dengan memfokuskan pada kajian Semiotika Ferdinand de Saussure terhadap ayat-ayat Al-Qur’an. Secara spesifik disertasi ini menganalisa setiap ayat yang berhubungan dengan multikulturalisme dengan menggunakan pendekatan Semiotika Ferdinand de Saussure. Semiotika yang dikembangkan Ferdinand de Saussure menitikberatkan pada penanda dan petanda untuk mencari makna dan relasi antara teks dan konteks sosial.
| Item Type: | Thesis (Doctoral) |
|---|---|
| Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
| Divisions: | Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
| Depositing User: | Kamir Kamir |
| Date Deposited: | 26 Oct 2025 05:45 |
| Last Modified: | 26 Oct 2025 05:45 |
| URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1909 |
