Penelitian ini berjudul "Wawasan Al-Qur'an tentang Takdir (Perbandingan Pemikiran Ar-Râzî dan Al-Farâbî)," bertujuan untuk mengeksplorasi dan meredefinisi makna takdir dengan membandingkan pandangan dua tokoh penting dalam pemikiran Islam.
Fakhruddin Ar-Râzî, seorang teolog dan mufasir terkenal, menekankan bahwa takdir adalah manifestasi dari pengetahuan dan kehendak Allah yang sempurna. Baginya, segala sesuatu yang terjadi telah ditentukan oleh kebijaksanaan Ilahi yang tidak sepenuhnya dapat dipahami oleh manusia.
Di sisi lain, Al-Farâbî, seorang filsuf Neoplatonis, memandang takdir dalam konteks tatanan kosmik yang diatur oleh Akal Aktif. Ia menggabungkan prinsip-prinsip rasional dan metafisika untuk menjelaskan bahwa takdir adalah proses alamiah yang diatur oleh hukum-hukum rasional yang ditetapkan oleh Tuhan. Al-Farâbî juga menekankan peran aktif manusia sebagai agen rasional yang memiliki tanggung jawab dalam membentuk masa depan mereka melalui pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip rasional yang sejalan dengan tatanan Ilahi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis teks untuk mengeksplorasi karya-karya utama kedua pemikir tersebut. Selain metode kualitatif metode tematik juga digunakan dalam penelitan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dengan mengintegrasikan pandangan Fakhruddin Ar-Râzî dan Al-Farâbî, takdir dapat diredefinisi sebagai konsep yang tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan dan kehendak Ilahi tetapi juga mencakup aspek rasionalitas dan tanggung jawab manusia dalam menjalani kehidupan mereka.

Kata Kunci: Takdir, Al-Qur'an, Fakhruddin Ar-Râzî , Al-Farâbî, Redefinisi, Filsafat Islam, Teologi Islam.