Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa tafsir Asy-Sya‘rawi dan Bintu Syathi’ saling melengkapi dalam menggambarkan psikologi kehamilan secara holistik, baik dari aspek spiritual maupun humanistik. Kontribusi kedua mufasir ini penting dalam membangun paradigma kehamilan Islami yang lebih adil gender, bernuansa emosional, dan kontekstual terhadap pengalaman perempuan masa kini. Asy-Sya’rawi lebih menekankan dimensi spiritual kehamilan sebagai bentuk ibadah dan ujian keimanan yang memperkuat hubungan vertikal antara manusia dan Tuhan. Ia melihat kehamilan sebagai manifestasi kekuasaan ilahi dan ladang pahala bagi perempuan. Di sisi lain, Bintu Syathi’ memfokuskan pada dimensi kemanusiaan, psikologis, dan sosial kehamilan, serta melakukan kritik halus terhadap bias patriarkal dalam penafsiran klasik. Ia mengafirmasi otonomi perempuan dan martabat keibuan sebagai bagian dari kesadaran eksistensial perempuan dalam Islam.
Persamaan antara penelitian ini dan penelitian lain di bidang psikologi kehamilan terletak pada pengakuan bahwa kehamilan bukan hanya proses biologis, tetapi juga mengandung tekanan emosional, dinamika sosial, dan pengalaman batin yang kompleks. Sebagaimana studi psikologi dan kesehatan mental lainnya, penelitian ini menegaskan pentingnya dukungan terhadap kesejahteraan jiwa ibu hamil. Namun, keunikan penelitian ini terletak pada pendekatan tafsir Al-Qur’an sebagai sumber nilai dan makna, dengan membandingkan dua tokoh tafsir: Asy-Sya‘rawi yang merepresentasikan pendekatan sufistik-teologis, dan Bintu Syathi’ yang menawarkan tafsir linguistik-humanistik dengan perspektif perempuan.
Berbeda dengan penelitian lain di bidang psikologi kehamilan yang umumnya berbasis pada teori-teori psikologi Barat dan data empiris medis, penelitian ini memusatkan perhatian pada sumber utama Islam, yakni Al-Qur’an, dan menggunakan tafsir sebagai instrumen utama pembacaan makna psikologis. Tafsir Asy-Sya‘rawi menonjolkan pendekatan sufistik dan teologis dalam melihat kehamilan sebagai ladang ibadah dan ujian keimanan, sementara tafsir Bintu Syathi’ menekankan pendekatan linguistik-humanistik dan perspektif perempuan yang mengafirmasi peran keibuan serta mengkritisi bias patriarkal dalam tradisi tafsir klasik.
Penelitian ini menggunakan metode tafsir maudhû'î (tematik) dengan pendekatan library research untuk menganalisis psikologi kehamilan dalam perspektif Al-Qur'an berdasarkan tafsir Asy-Sya'rawi dan Bintu Syathi'. Data primer diambil dari karya kedua mufasir tersebut, sedangkan data sekunder berasal dari literatur pendukung seperti buku, jurnal, dan artikel terkait. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, kemudian dianalisis dengan metode content analysis secara induktif untuk memahami pesan-pesan simbolik dalam penafsiran kedua mufasir tentang kehamilan. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam mengintegrasikan psikologi dengan studi Al-Qur'an serta menawarkan model pendampingan ibu hamil berbasis nilai-nilai spiritual.

Kata Kunci: Psikologi Kehamilan, Tafsir Al-Qur’an, Asy-Sya’rawi, Bintu Syathi’, Dimensi Psikologis.