Latuapo, Fadhel (2024) Isrâîliyyât dalam Tafsir: Kritik Al-Dakhîl terhadap Sumber Penafsiran pada Kitab Tafsir Klasik dan Modern. Masters thesis, Universitas PTIQ Jakarta.
2024-FADHEL LATUAPO-2022.pdf - Accepted Version
Download (1MB)
Abstract
Kesimpulan pada Tesis ini adalah: masih terdapat riwayat-riwayat isrâîliyyât yang bertebaran dalam kitab tafsir klasik dan modern. Para mufassir klasik menukil riwayat-riwayat tersebut dari Ahl Kitab untuk mengisi kekosongan berita dalam Al-Qur’an. Tak disangka riwayat-riwayat tersebut masih mengakar kuat dalam literatur tafsir sampai pada masa modern. Dalam meninjau dan mengkritisi riwayat tersebut kita dapat menggunakan metode kritik al-Dakhîl dengan menjadikan al-asîl sebagai cara kerja kritisnya, dengan begitu akan tergambarkan mana riwayat-riwayat yang sesuai dengan Islam dan bertentangan dengan Islam. Adapun riwayat-riwayat isrâîliyyât yang dinukil oleh ath-Thabari dan Syekh Nawawi dalam surat Yusuf/12: 24. Surat Shâd/38: 34. Al-Anbiya/21: 83 dan Surat al-Baqarah/2-102. Semuanya bertentangan dengan al-asîl. Kedua mufassir tersebut tidak mengkitisi apa yang mereka nukil dalam tafsirnya, padahal telah jelas hal itu bertentangan dengan Islam. Keduanya hanya menjadikan nukilan-nukilan isrâîliyyât sebagai penjelas dan tambahan data dalam tafsir semata.
Pelansiran riwayat-riwayat isrâîliyyât yang bertentangan dengan Islam atau yang tidak sesuai dengan syari’at Islam masih dijadikan sebagai salah satu sumber tafsir pada masa modern, walaupun kedudukannya sering ditolak dan dipertimbangkan oleh beberapa pengkaji dan peneliti tafsir. Ada yang memasukkanya dengan tidak mengkritisnya, ada yang melansirnya dengan mengkritisinya dan ada yang tidak sama sekali tertarik pada riwayat-riwayat tersebut.
Penelitian ini memiliki kesamaan pendapat dengan Abu Syahbah (W. 1983 M) dan Husein az-Zahabi (W. 1977 M) yang menentang dan menolak riwayat-riwayat isrâîliyyât yang bertentangan dengan syari’at Islam. Disisi lain temuan penelitian ini berbeda dengan M. Quraish Shihab (L. 1944) dan Wahbah al-Zuhaili (W. 2015 M), yang masih menjadikan isrâîliyyât sebagai salah satu sumber penafsiran mereka walau terkadang ada yang mereka kritisi dan tidak dikiritisi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kritik al-Dakhîl dan metode filsafat pragmatisme. Adapun pendekatan yang dipakai ialah pendekatan kualitatif.
Kata kunci: Isrâîliyyât, Al-Dakhîl, Kitab Tafsir
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Subjects: | 200. Agama > 2X2. Al-Hadits dan yang Berkaitan |
| Divisions: | Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
| Depositing User: | Kamir Kamir |
| Date Deposited: | 13 Nov 2025 08:15 |
| Last Modified: | 13 Nov 2025 08:15 |
| URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1921 |
