Skripsi ini membahas tentang implementasi pendidikan akhlak melalui metode pembiasaan pada anak usia dini. Penelitian ini dilakukan di Raudhatul Atfhal (RA) Asysyarifah Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat. Latar belakang dari penelitian ini adalah adanya fenomena dekadensi moral yang terjadi pada anak-anak, khususnya anak usia dini. Melalui pengamatan di lapangan ada peristiwa dimana anak usia dini yang berusia antara 4 – 6 tahun sudah terpapar perilaku negatif seperti ucapan tidak sopan dan kasar yang dilakukan kepada dirinya maupun orang lain. Penyebabnya adalah adanya lingkungan yang kurang ramah anak usia dini, orangtua yang sibuk, internet yang mudah diakses melalui telepon genggam, dan kurangnya pengawasan orangtua. Kondisi tersebut menjadi tanggung jawab sekaligus tantangan bagi guru, sekolah dan orangtua, bagaimana melindungi peserta didik dari pengaruh negatif bagi anak usia dini.
Pendidikan akhlak sangat penting bagi anak usia dini, karena merupakan masa paling efektif untuk menanamkan nilai-nilai mulia dan arahan-arahan yang baik ke dalam jiwa dan perilaku seorang anak. Kesempatan masih terbuka lebar, kemungkinan masih bisa terjadi, fitrahnya masih suci, pikirannya masih sederhana, hati dan jiwanya belum terkotori. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab masalah: (1) bagaimana hakikat pendidikan akhlak pada anak usia 4-6 tahun di RA Asysyarifah? (2) Bagaimana konsep pembiasaan berkata baik pada anak usia 4-6 tahun di RA Asysyarifah? (3) bagaimana implementasi pendidikan akhlak melalui pembiasaan berkata baik pada anak usia 4-6 tahun di RA Asysyarifah?
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi lapangan. Adapun teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Sedangkan untuk analisis data menggunakan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) di RA Asysyarifah Gambir Jakarta Pusat pendidikan akhlak sangat penting ditanamkan sejak dini, karena pada usia tersebut anak masih suci dan bersih dan belum terkontaminasi dengan berbagai perangai buruk (2) melalui metode pembiasaan yang dilaksanakan setiap hari, dengan memberikan contoh yang baik dan dilakukan berulang-ulang, anak terbiasa mengucapkan “salam”, mengucapkan “tolong” terbiasa, mengucapkan “maaf” ketika melakukan kesalahan, dan terbiasa mengucapkan “terima kasih” ketika diberi bantuan (3) implementasi pendidikan akhlak melalui pembiasaan berkata baik ini sudah berjalan baik di RA Asysyarifah Gambir Jakarta Pusat. (4) sekolah, guru dan orangtua harus memiliki komitmen dalam implementasi pendidikan akhlak melalui pembiasaan berkata baik. Hasil akhirnya peserta didik secara sadar maupun tidak sadar akan meniru dan mengikuti pembiasaan yang telah dicontohkan kepada peserta didik.
Kata Kunci: Implementasi Pendidikan Akhlak, Metode Pembiasaan, Berkata Baik.