ABSTRAK
Nama : Abu Hanifah
Nim 151120216
Fak/Jur : Syariah / Ekonomi Syariah
Judul :Respon Pimpinan Pondok Pesantren di Tangerang Selatan Terhadap Produk-Produk Bank Syariah
Pokok permasalahan penelitian ini adalah bagaimana respon pimpinan pondok pesantren di Tangerang Selatan terhadap produk-produk bank syariah, dan kemudian menyajikan tiga subtansi permasalahan yaitu: 1) Bagaimana respon pimpinan pondok pesantren terhadap keberadaan bank syariah di Tangerang Selatan? 2) Bagaimana produk-produk bank syariah menurut perspektif pimpinan pondok pesantren di Tangerang Selatan? 3) Bagaimana peranan Pimpinan Pondok Pesantren di Tangerang Selatan mengenai adanya perbankan syariah? Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis sosiologis. Sumber data penelitian ini adalah: pimpinan pondok pesantren Madinahtunnajah, pimpinan pondok pesantren Raudhotul Jannah, pimpinan pondok pesantren Alquraniyah, Direktur Pendidikan Pondok Pesantren Al Gontory, pimpinan pondok pesantren Bayt Al Qur'an. Selanjutnya metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data dan analisis data dilakukan dengan melalui tiga tahap yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) lima orang narasumber menyatakan bahwa bank syariah telah sesuai dengan syariat Islam dalam produk perbankannya karena menggunakan sistem bagi hasil dan bukan bunga bank. 2) Faktor yang mempengaruhi respon pimpinan pondok pesantren terhadap produk perbankan syariah adalah dengan keikutsertaan mereka sebagai nasabah bank syariah. Pimpinan pondok pesantren yang ada di Tangerang Selatan mengacu kepada teori dan dalil-dalil tentang bank syariah yang menyatakan bahwa bank syariah sudah sesuai dengan ketentuan syariah yang telah diajarkan oleh Islam, kemudian mereka juga terlibat langsung dalam keguiatan operasional bank syariah. Kemudian dari Dual Banking System yang dianut di Indonesia menyebabkan adanya dua jenis bank, Bank Konvensional yang melaksanakan usaha konvensional, dan Bank Syariah yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, pada lingkungan responden memilih menggunakan perbankan syariah. Pimpinan pondok pesantren juga berperan sebagai dai yang menjadi wasilah dalam pengenalan bank syariah di masyarakat. 3) Hambatan-hambatan pada pelaksanaan perbankan syariah yakni: kurangnya informasi terkait perbankan syariah, kurangnya sosialisasi dan pemahaman terhadap produk bank syariah. dengan adanya hambatan tersebut membuat masyarakat kurang memahami akan adanya informasi mengenai perbankan syaraih yang mampu mengurangi minat masyarakat untuk bermitra dengan bank syariah. 4) Solusi dari hambatan dalam pelaksanaan perbankan syariah adalah diperlukan kerjasama antar pemerintah, pihak bank, dan masyarakat dalam sosialisasi tentang bank syariah, serta diperlukan literasi yang banyak dalam pengenalan perbankan syariah, serta meningkatkan kegiatan promosi yang sudah dilakukan agar produk dapat bersainfg dengan produk kompetitor. Implikasi penelitian ini yaitu: 1) Untuk bank syariah kedepannya harus lebih aktif lagi dalam sosialisasi perbankan syariah dan pemberian literasi mengenai keagamaan yang bersangkutan dengan bank syariah melaui seminar dan kajian keilmuan, menambah kantor cabang serta menambah juml;ah ATM di Indonesia khususnya di Kota Tangerang Selatan. 2) Untuk pimpinan pondok pesantren yang ada di Tangerang Selatan, agar lebih efisien dalam berperan sebagai mediator berkembangnya bank syariah di masyarakat.