Fathoni, Ahmad (2016) Pendidikan Berbasis Kecerdasan Majemuk di Adzkia Islamic School. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2016-AHMAD FATHONI-2014.pdf - Accepted Version
Download (1MB)
Abstract
Banyak lembaga pendidikan Islam seolah kehilangan arah, antara mengikuti term model pendidikan kekinian atau bertahan apa adanya. Fenomena ini menyebabkan banyak lembaga pendidikan Islam cenderung ikut-ikutan bahkan rela melupakan jati diri keislaman sebagai basis keunggulan. Perbaikan mutu dengan menemukan strategi yang tepat untuk kembali mengangkat keunggulan merupakan sebuah kemestian, adalah teori multiple intelligences (kecerdasan majemuk) yang dicetuskan oleh Prof. Howard Gardner, yang memandang semua siswa adalah cerdas dan unik, sejalan dengan pandangan menghargai segala fitrah penciptaan tanpa fokus mencari kekurangan (finding disabilities). Pendapat ini menentang pendapat lama tentang teori kecerdasan IQ yang diprakarsai oleh Alferd Binet di Prancis, yang hingga kini masih dipakai di sekolah-sekolah Indonesia untuk menolak siswa-siswa ‘bodoh’ sebagai perwujudan term sekolah unggul. Penelitian ini kemudian hadir untuk menengok wujud implementasi teori kecerdasan majemuk dalam pembelajaran di sekolah, menggali data-data faktual dan informatif mengenai implementasi teori kecerdasan majemuk. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologis. Data-data didapat dan dikumpulkan menggunakan; observasi, wawancara narasumber terkait dan dokumen-dokumen yang mendukung kearah penelitian sebagai data primer. Sedangkan data skunder berupa jurnal, buku-buku, artikel, thesis, disertasi dan lainnya yang berkaitan. Selanjutunya data dianalisis dengan menggunakan pandangan teori Kecerdasan Majemuk. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa impelentasi teori kecerdasan majemuk cukup beragam dan bisa dilihat pada beberapa aspek, yaitu; 1) Aspek orientasi pendidikan, bahwa sebuah sekolah tidaklah kognitif oriented, namun mampu mengikat tujuan pendidikan yang sejalan dengan fitrah penciptaan manusia, menghargai segala potensi dan keunikan. 2) Aspek pembelajaran, menggunakan beragam kecerdasan sebagai gaya belajar atau minimal mampu memenuhi unsur modalitas belajar; visual, auditory dan kinestetis. 3) Aspek input sekolah, tidak lagi memandang sisi kognitif siswa atau berdasarkan kepintaran dan nilai-nilai angka namun berdasarkan jumlah kursi. Meskipun ada rangkaian tes, selama tidak mengusik fitrah (potensi kemanusiaan) dan tidak dijadikan landasan diterima atau tidaknya seorang calon siswa. 4) Aspek out put, penilaian berbasis proses pembelajaran, bukan pada hasil akhir. Siswa dinilai tidak dengan membandingkan dengan siswa lain, namun dilihat dari perkembangan dirinya sendiri (ipsatif). 5) Aspek pengembangan SDM. Penelitian ini dilakukan di Adzkia Islamic School, sebuah sekolah berbasis pendidikan karakter dan berbeasiswa yang dengan segala keterbatasan mampu melejitkan potensi peserta didik. Berlokasi di daerah Kampung Dukuh, Desa Serua Indah, kecamatan ciputat, Kota Tangerang Selatan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 300. Ilmu Sosial > 371. Institusi Pendidikan, Sekolah dan Aktifitasnya |
Divisions: | Pascasarjana > Tesis > Manajemen Pendidikan Islam |
Depositing User: | Siti Mariam |
Date Deposited: | 20 Oct 2021 04:06 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 04:06 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/314 |