Tesis ini menggunakan informan yang terdiri dari tiga kelompok yaitu dari kelompok dosen, mahasiswa dan masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara yang diberikan kepada para dosen, mahasiswa dan masyarakat, ditemukan hasil yaitu, pertama karakteristik Pascasarjana Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta dalam perspektif dosen menyatakan bahwa PTIQ merupakan pascasarjana yang memiliki karakteristik pendidikan yang berbasis Al-Qur’an, karakteristik yang dimiliki, didukung oleh dosen-dosen yang profesional dalam penguasaan ilmu Al-Qur’an, sehingga semakin meningkatkan ciri khas PTIQ sebagai pascasarjana yang berbasis Alqur’an. Dengan karakteristik yang dimiliki PTIQ Jakarta membuktikan bahwa Al-Qur’an adalah sebagai pedoman dan petunjuk dalam segala hal seperti yang dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 185 yang berisi “Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”. Kedua, karakteristik Pascasarjana Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta dalam perspektif mahasiswa menyatakan bahwa mereka masuk ke PTIQ Jakarta berdasarkan niat mereka untuk mempelajari lebih dalam lagi ilmu-ilmu Al-Qur’an. Pascasarjana PTIQ Jakarta merupakan salah satu kampus yang sangat kental dengan budaya pesantren, keilmuannya memfokuskan pada pendalaman Al-Qur’an serta biaya kuliah yang cukup terjangkau, walaupun ada beberapa kekurangan pada fasilitas tetapi tidak menyurutkan semangat mahasiswa untuk belajar. Ketiga, karakteristik Pascasarjana Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta dalam perspektif masyarakat yang menyatakan bahwa PTIQ Jakarta merupakan pascasarjana yang berbasis Al-Qur’an, oleh karena itu setiap lulusan dari PTIQ Jakarta mampu menjalankan kehidupan masyarakat berdasarkan ajaran Islam dan PTIQ mampu menciptakan SDM yang berkualitas, hal ini sesuai dengan tujuan dari pendidikan adalah ingin meningkatkan sumber daya manusia (SDM), seperti yang diungkapkan oleh Syafruddin yang menyatakan bahwa pendidikan tinggi di tengah globalisasi harus memerankan lembaganya untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dan keilmuan.