Kesimpulan tesis yang berjudul konsep pendidikan jasmani dalam Al-Qur’an ini adalah: perspektif Al-Qur’an mengenai konsep pendidikan jasmani, yang mengungkapkan bahwa pendidikan jasmani adalah pendidikan terhadap jasad dan ruh sekaligus, tidak ada dikatomi diantara keduanya, kendatipun secara bahasa merujuk pada satu pengertian, hal tersebut karena pendidikan jasmani berarti mendidik jasad dan mendidik ruh dengan panduan Al-Qur’an yang sesuai dengan misi dan tujuan penciptaan manusia. Setidaknya ada dua misi dan tujuan penciptaan manusia tersebut, pertama dalam rangka ibadah, dan kedua dalam rangka memakmurkan bumi. Proses pendidikan yang dilakukan tidak hanya melalui aktifitas fisik semata namun juga melalui aktifitas non fisik.
Pendidikan jasmani dalam Al-Qur’an adalah pendidikan yang menyeluruh pendidikan yang melingkupi jasad dan ruh sekaligus, karena Al-Qur’an menggunkan term kata jasmani hanya untuk jasad yang ruh berada didalamnya, adapun jika terpisah keduanya Al-Qur’an menggunakan term yang berbeda untuk mengungkapkan hal itu, biasanya diungkapkan dengan kata jasad, badan, atau ruh saja, tidak dengan term jasmani. Hal ini menunjukan kepada penulis bahwa pendidikan jasmani adalah pendidikan jasad dan ruh, keduanya harus simultan tidak bisa dipisah-pisah.
Pendidikan jasmani dalam mencapai tujuannya sangat bergantung pada sejauh mana kemampuan umat Islam menterjemahkan dan merealisasikan konsep filsafat penciptaan manusia dan fungsi penciptaannya dalam alam semesta ini.Untuk menjawab hal itu, maka pendidikan jasmani dijadikan sebagai sarana yang kondusif bagi proses transformasi ilmu pengetahuan dan budaya Islami dari satu generasi kepada generasi berikutnya.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tafsir maudhû’î; sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.