ABSTRAK
Sebuah karya tafsir tidak akan pernah terlepas dari konstruk pemikiran, keadaan sosial, metode, tradisi dan budaya, serta masalah yang berkembang saat tafsir tersebut ditulis. Karena tafsir merupakan produk budaya yang lahir dari proses dialektika antara mufasir dengan kondisi sosial yang melingkupinya. Salah satu tafsir yang lahir dari problem sosial yaitu Tafsir Taj al-Muslimin min Kalami Rabbi al-‗Alamin karya KH. Misbah Mustafa ibn Zainul Mustafa, pengasuh pesantren Al-Balagh, Bangilan, Tuban, Jawa Timur. Hasil penelitian yang telah penulis telusuri, dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan Misbah Mustafa dalam tafsir Tajul Muslimin min Kalami Rabbi al-‗Alamin adalah dilihat dari tartib ayat yang di tafsirkan menggunakan metode tahlili, dengan corak fikih dan sosial kemasyarakatan.
Skripsi ini berjudul ―Tafsir Alquran Sebagai Kritik Sosial: Studi Terhadap Tafsir Tajul Muslimin Min Kalami Rabbi al ‗Alamin). Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kepustakaan (Library Research) dengan pendekatan kualitatif, untuk mengungkap dialektiktika antara tafsir dengan kondisi sosial masyarakat Islam Jawa.
Penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi-tradisi Islam Jawa nampak diperbincangkan dalam tafsir Tajul Muslimin, Penelitian ini membahas tentang tradisi-tradisi Islam Jawa yang dikritik oleh KH Misbah Mustafa. Seperti Tumpeng (Qs Al Baqoroh ayat 170 Juz 2 halaman 529), tahlilan (Qs Al Baqoroh ayat 134 Juz 1 halaman 409), manaqiban (Qs Al Baqoroh ayat 173 Juz 2 halaman 545), haul (Qs Al Baqoroh ayat 134 Juz 1 halaman 412), pahala yang bisa sampai ke mayyit (Qs Al Baqoroh ayat 134 Juz 1 halaman 394), tarekat (Qs Al Baqoroh ayat 169 Juz 2 halaman 526). Dari tema-tema yang dibicarakan dan strategi komunikasi yang digunakan tampak tegas bahwa Misbah Mustafa memakai paradigma kritik sosial dalam menafsirkan ayat Alquran khususnya yang ada di kitab tafsir Tajul Muslimin min Kalami Rabbi al-‗Alamin
Kata kunci: Tradisi Islam Jawa, Misbah Mustafa, Tafsir Taj al Muslimin min Kalami Rabbi al ‗Alamin.