ABSTRAK
Allah swt menganjurkan kepada hambanya untuk mencari rezeki
dengan cara yang halal, melalui aktivitas-aktivitas ekonomi yang halal.
Allah hanya memerintahkan melakukan aktivitas-aktivitas ekonomi yang
diridhahi-Nya, yaitu aktivitas-aktivitas ekonomi yang di dalamnya tidak
mengandung unsur maisir atau judi, kebatilan, kezaliman dan riba dengan
singkatan MUBAZIR. Dengan metode atau kriteria MUBAZIR ini kita bisa
mengetahui yang mana aktivitas ekonomi yang diridhai Allah dan mana
yang tidak diridhai-Nya.
Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode Maudhu’i
(Tematik), yaitu mengumpulkan ayat-ayat yang berkaitan dengan anjuran
mencari rezeki yang halal dan kriteria MUBAZIR (maisir, batil, zalim dan
riba) lalu menafsirkan ayat tersebut.
Untuk menjawab permasalahan pokok yang ada dalam skripsi ini,
penulis menyimpulkan bahwa dalam memperoleh rezeki yang halal
seseorang harus memperolehnya melalui aktivitas-aktivitas ekonomi yang
di ridhai Allah, yaitu aktivitas-aktivitas ekonomi yang di dalamnya tidak
mengandung unsur MUBAZIR (maisir, batil, zalim, dan riba), ketika
aktivitas ekonomi yang kita lakukan terhindar dari maisir, kebatilan,
kezaliman, dan riba, maka boleh dikatakan aktivitas tersebut aktivitas
ekonomi yang di ridhai Allah swt.