Abstrak
Fenomena penyerangan yang mengatasnamakan jihad masih sering kita lihat belakangan ini. Sasarannya pun kian berkembang dari yang semula hanya memerangi non-muslim, kini juga berperang dengan kaum muslim yang berbeda paham dengan mereka. Mereka berkeyakinan bahwa hal itu merupakan syariat islam yang wajib dijalankan. Hal ini tidak bisa dipungkiri bahwa banyak ayat-ayat yang mengandung kata jihad yang secara eksplisit memang menunjukkan perintah untuk berperang. Dari sini timbul permasalahan, apakah memang ayat tersebut memerintahkan untuk
xiii
terus berperang? Bagaimana dengan kenyataan bahwa Rasulullah baru berperang ketika beliau pada periode Madinah? Peperangan itu pun kebanyakan dilakukan untuk melawan kaum kafir Makkah, bukan penduduk non muslim di Madinah. Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan bahwa seluruh lafaz} jiha>d yang terdapat pada ayat makkiyyah, seluruhnya tidak ada yang bermakna perang. Hal ini dapat dipahami karena peperangan baru dilakukan Rasulullah pada periode Madinah. Dari sini dapat dipahami bahwa ternyata bentuk-bentuk jihad tidak harus perang. Ia dapat berbentuk pemberantasan kebodohan, pengentasan kemiskinan, dan pembenahan sistem hukum.
Kata kunci: jihad, perang, makkiyyah, madaniyyah, QS al-Furqa>n: 52, QS al-Taubah: 73