Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tafaqquh secara etimologi merupakan derivasi dari kata faqiha, artinya mengerti atau memahami. Menurut al-Raghib al-Ashfahani al-fiqh adalah usaha untuk mengetahui ilmu yang tersimpan dengan menggunakan pengetahuan-pengetahuan yang nampak. Menurut Ibnul Mandhur dalam Lisan al-Arab menjelaskan, Fiqh adalah pengetahuan serta pemahaman tentang sesuatu. Kemudian secara khusus kata fiqh digunakan sebagai istilah yang merujuk pada pengetahuan tentang ilmu agama. Lebih lanjut Ahmad Musthafa al-Maraghi mendefinisiakann tafaqquh sebagai usaha untuk mendalami dan memahami sesuatu perkara dengan susah payah untuk memperolehnya.
2. Allah memerintahkan semua manusia yang memiliki akal sehat untuk ber-tafaqquh. Perintah tafaqquh memang tidak disebutkan secara jelas, al-Quran mengumpamakan orang yang tidak mau ber-tafaqquh seperti binatang ternak bahkan lebih sesat lagi, selain itu perintah tafaqquh bisa disejajarkan dengan perintah berperang di jalan Allah karena posisinya sama-sama penting. Berperang di jalan
101
Allah berfungsi untuk menghadang musuh, sedangkan orang yang berdiam diri di dalam negeri dan memperdalam ilmu agama berperan menjaga stabilitas Negara.