repository ptiq

Integrasi Ilmu Kalam dan Tasawuf Menurut Said Nursi Dalam Tafsir Risâlah (Analisis Konsep Teospiritual dalam Al-Quran)

Sahin, Cemal (2020) Integrasi Ilmu Kalam dan Tasawuf Menurut Said Nursi Dalam Tafsir Risâlah (Analisis Konsep Teospiritual dalam Al-Quran). Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Integrasi Ilmu Kalam dan Tasawuf Menurut Said Nursi Dalam Tafsir Risâlah (Analisis Konsep Teospiritual dalam Al-Quran)] Text (Integrasi Ilmu Kalam dan Tasawuf Menurut Said Nursi Dalam Tafsir Risâlah (Analisis Konsep Teospiritual dalam Al-Quran))
2020-CEMAL SAHIN-2018.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Kesimpulan disertasi ini adalah bahwa integrasi antara ilmu kalam dan tasawuf dalam tafsir Risalah Nur mengusung sebuah teori yang penulis sebut dengan ―teospiritual. Hal ini berdasarkan penelusuran ayat-ayat terkait ilmu kalam dan tasawuf dalam al-Quran yang saling menafsirkan satu sama lain dalam pandangan Said Nursi. Kesimpulan ini berbeda dengan pendapat Machasin (2015) dan Akgundus yang satu sama lainnya mengatakan bahwa pendekatan yang terdapat dalam Risalah Nur adalah pendekatan Qur‘ani dan Sufistik saja. Hemat penulis, Risalah Nur memadukan antara pendekatan sufistik (hati), teologi (akal) dan al Qur‘an sekaligus. Sebaliknya, penelitian ini sependapat dengan Musa Hub (2019) yang mengatakan bahwa Nursi bukanlah tokoh modernis yang menolak tasawuf, akan tetapi ia mencoba memberikan tawaran dan perspektif baru dalam dunia tasawuf, yakni dengan pandangannya bahwa tasawuf sekarang harus mengambil semangat ukhuwah islamiayah (sosial), bukan individual sebagaimana para sufi terdahulu. Apabila diperinci, memang dari sisi ilmu tasawuf, Nursi terlihat sangat terpengaruh dengan pandangan tasawuf al-Ghazali dalam Iḥyâ‘
‗Ulûm ad-Dîn-nya, khususnya terkait nama-nama Allah. Namun demikian ia berhasil mengelaborasinya sesuai tantangan di era modern. Adapun dari sisi ilmu kalam, Nursi tidak hanya berbicara bahwa pembahasan ilmu kalam yang bercorak dogmatik dan terjebak dalam perdebatan klasik yang tidak perlu, akan tetapi ia memberi tawaran bahwa ilmu kalam sebagai salah satu ilmu (dengan penekanan pada logika) yang seharusnya justeru bisa memperkuat iman seseorang kepada Allah. Pandangan Nursi yang setuju maupun kontra dengan beberapa ulama‘ maupun tokoh seperti al-Ghazali, Ibnu Taimiyah, Abduh, Fazlurrahaman dan Harun Nasution juga telah penulis uraikan. Pada intinya, dalam beberapa hal Nursi sepakat dengan pandangan satu tokoh, misalnya, ia sepakat dengan Ibnu Taimiyah akan pentingnya menghormati tradisi salaf. Akan tetapi, di sisi lain ia juga sangat rasional seperti Abduh—dengan catatan bahwa ia tidak meninggalkan tradisi (Coruh, 2017). Kelebihan Nursi terletak pada kemampuannya untuk tidak hanya mengatakan bahwa ilmu kalam maupun tasawuf butuh adanya pembaharuan, akan tetapi ia telah jauh masuk ke dalamnya, yakni menerapkan pembaharuan itu dalam kitab tafsirnya. Metode yang penulis gunakan adalah kualitatif dengan jenis library research dan dengan sumber utama Risalah Nur didukung dengan kitab-kitab lain yang sesuai dengan pembahasan utama. Kemudian pendekatan yang penulis gunakan adalah pendekatan sosio-historis dan komparatif sekaligus yang bertujuan untuk menangkap perbedaan dan latar belakang yang melingkupi pemikiran Nursi.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 16 Dec 2021 04:23
Last Modified: 16 Dec 2021 04:23
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/438

Actions (login required)

View Item
View Item