repository ptiq

Pembinaan Mental Tentara dalam Perspektif Al-Qur’an

Yahdi, M. (2019) Pembinaan Mental Tentara dalam Perspektif Al-Qur’an. Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Pembinaan Mental Tentara dalam Perspektif Al-Qur’an] Text (Pembinaan Mental Tentara dalam Perspektif Al-Qur’an)
2019-M. YAHDI-2015.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Kesimpulam besar dalam disertasi ini tentang “Pembinaan Mental Tentara dalam Perspektif Al-Qur’an” adalah segala upaya pembinaan prajurit TNI yang tangguh dengan integrasi 4 (empat) dimensi, yaitu: rohani, ideologi, kejuangan, dan psikologis (beriman/takwa, nasionalis, militan serta sehat psikis). Integrasi keempat dimensi ini ditekankan untuk menjaga kemurnian pengabdian dan orientasi perjuangan prajurit TNI agar tidak terjerumus dalam akhlak madzmumah (mental buruk), radikalisme, dan menghindari budaya senioritas. Disertasi ini menemukan model pembinaan mental pendekatan Rasulullah Saw sebagai panglima tertinggi dalam membina mental umat Islam sebagai pasukan tentaranya saat itu yang meliputi: 1. Pendekatan Spiritual, 2. Pendekatan Emosional 3. Pendekatan Kognitif, 4. Pendekatan Afektif, 5. Pendekatan Aplikatif, dan 6. Pendekatan Apresiatif. Tahapan pendekatan ini yang telah membuat Rasulullah Saw berhasil membina mental tentara. Menurut Philip K. Hitti, kemenangan kaum muslim dalam upaya mempertahankan diri dan menang dalam peperangan adalah karena keteguhan iman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Disertasi ini juga menawarkan revitalisasi dalam bidang: organisasi, kurikulum, Sumber Daya Manusia (SDM), Karier Perwira Bintal dan Sarana Prasarana (sarpras) untuk mengentaskan permasalahan dekadensi moral di kalangan TNI. Disertasi ini memiliki kesamaan pendapat dengan Mohammad Kemalsyah (2008), Asmil Ilyas (2012), Ahmad Husen (2016), dan Arifuddin Uksan (2017) yang merumuskan tentang sikap keberagamaan prajurit TNI AU, studi kritis konsep dan aplikasi pembinaan mental TNI AD, pembinaan mental bagi prajurit TNI AD dan pendidikan karakter TNI dalam bingkai modernisasi. Demikian juga penulis sepakat dengan John W. Brinsfield (1998), Don M. Snider (2014), dan Charles D. Allen (2015) yang menyatakan bahwa militer/tentara harus menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional dan beretika/akhlak mulia (al-Akhlak al-Karimah). Temuan Disertasi ini berbeda dengan karya tulis lainnya seperti pendapat Ahmad Yani Basuki (2007), Soebiyono (1985), Syamsul Ma’arif (2007), Syahrin Harahap dan Hasan Bakti Nasution (2000), Asren Nasution (2003) dan Eric A. Nordlinger (1994), yang mengurai tentang peran militer/tentara sebagai salah satu penentu kekuatan suatu bangsa dan hubungan sipil-militer/tentara. Pandangan-pandangan mereka ini didiskripsikan secara singkat dalam konteks keindonesiaan bertajuk militer/tentara dalam struktur masyarakat Indonesia perspektif sosiologis. Dalam arti hanya mengedepankan hablum minannas ansikh. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode penafsiran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tafsir maudhu’i dan metode-metode historis-kritis kontekstual.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 16 Dec 2021 05:02
Last Modified: 16 Dec 2021 05:02
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/441

Actions (login required)

View Item
View Item