KONSEP AL BIRR DAN AL QIST} TERHADAP NON MUSLIM MENURUT QURAISH SHIHAB
(Studi naskah tafsir al misbah terhadap al mumtahanah ayat 8-9)
Latar belakang penulisan skripsi ini adalah ketertarikan penulis akan fenomena yang terjadi di masyarakat Indonesia. Dimana banyak terjadi sebuah kasus hukum yang terjadi di ranah antar agama. Seperti yang kita dengar dari media, seperti pembakaran masjid di Papua, perseturuan antara umat beragama di Sulawesi, dan masih banyak yang lain.
Hal ini membuat masyarakat beragama di Indonesia bereaksi, mereka saling membela kaum agama sendiri tanpa melihat identitas mereka yang merupakan saudara sebangsa dan setanah air Indonesia. Sehingga terjadi gejolak-gejolak yang merugikan bangsa sendiri dan membuat kegaduhan dan mengganggu stabilitas nasional. Jelas ini sangat mengganggu dan membahayakan bangsa Indonesia.
Sebagai bangsa Indonesia dan umat beragama terlebih agama Islam, yang mana agama Islam sangat peduli dengan perdamaian, seharusnya umat Islam bisa lebih melihat pokok masalah yang terjadi dan mencari solusi solusi supaya masalah bisa mereda dan Indonesia kembali damai.
Meneladani nabi, kala itu nabi pernah mengalami ujian yang lebih hebat dari ini bahkan diusir dari negeri sendiri. Tapi setelah Nabi bisa kembali ke Mekah, nabi malah memaafkan kaum kafir yang semula memusuhi umat Islam dan mereka dijamin keamanannya. Bahkan Alquran sendiri melarang berbuat aniaya terhadap kaum kafir Quraisy yang mana jelas-jelas mereka telah berbuat zalim terhadap kaum muslimin dan menyuruh kaum muslimin untuk tetap tolong menolong dalam kebaikan. Alquran sendiri tidak melarang kita sebagai umat muslim untuk berbuat adil dan berbuat kebaikan terhadap non muslim. Namun ada beberapa kondisi yang disyaratkan untuk kebolehan itu, diantaranya ada pada surat Al mumtahanah ayat 8-9.
Quraish Shihab sebagai ulama tafsir kontemporer yang telah dikenal luas sebagai ulama yang mempunyai rasa toleransi yang besar, juga tidak sedikit
xvii
menyinggung tentang persoalan hubungan muslim dengan non muslim. Oleh karena itu penulis ingin mendalami pemikiran beliau dalam menafsirkan surat Al mumtahanah ayat 8 sampai 9 yang telah beliau tulis di dalam tafsirnya yakni tafsir al Misbah.