repository ptiq

Kebinekaan dalam Perspektif Al-Qur’an dan Implementasinya dalam Kehidupan Bermasyarakat (di Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Provinsi Banten)

Rochali, Ahmad (2021) Kebinekaan dalam Perspektif Al-Qur’an dan Implementasinya dalam Kehidupan Bermasyarakat (di Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Provinsi Banten). Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Kebinekaan dalam Perspektif Al-Qur’an dan Implementasinya dalam Kehidupan Bermasyarakat (di Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Provinsi Banten)] Text (Kebinekaan dalam Perspektif Al-Qur’an dan Implementasinya dalam Kehidupan Bermasyarakat (di Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Provinsi Banten))
2021-AHMAD ROCHALI-2015.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Kebinekaan dalam perspektif Al-Quran ditemukan dalam bentuk keragaman dalam agama (din), etnis dan bangsa (syu’ub dan qabâíl), serta warna kulit (alwân) dan bahasa (alsîn). Kebinekaan ini adalah sunnatullah yang harus dipahami oleh manusia, agar dari kebinekaan ini manusia saling mengenal (taáruf), bekerjasama (musyarakah), demokrasi (musyawarah) dan menjalin relasi harmonis dengan sesama manusia (ukhuwah basyariyah). Bentuk harmonisasi kebinekaan ini, dapat membentuk persaudaraan sebangsa (ukhuwah wataniyah). Dalam implementasi konsep kebinekaan perspektif Al-Quran pada kehidupan masyarakat di Kelurahan Sukajadi Kecamatan
Karawaci Kota Tangerang Provinsi Banten, ditemukan bahwa konsep ini memberi dampak positif dalam upaya harmonisasi hubungan antar warga, setelah sebelumnya interaksi masyarakat terdikotomi secara etnis dan kesenjangan sosial serta inharmonisasi hubungan antar umat beragama. Temuan lain dalam disertasi ini adalah, terdapat budaya sinkritisme dan primordialisme. Dalam menangani masalah ini, penulis melakukan upaya diskusi umum kepada masyarakat bahwa budaya sinkretisme dan primordialiasme tidak sesuai dengan jatidiri bangsa Indonesia yang berketuhanan Yang Maha Esa dan semangat persatuan. Dari hasil diskusi ini, munculah kesepakatan antar masyarakat yaitu setiap permasalah yang muncul di masyarakat diselesaikan dengan musyawarah untuk mufakat. Disertasi ini memiliki kesamaan pendapat dengan Abdurrahman Wahid (2003) yang memberikan keluasan kepada masyarakat Tionghoa untuk menjalankan keyakinannya secara bebas. Quraish Shihab (2002), Syayyid Qutub, M. Darwis Hude (2015). Hamka Hak (1983) dan Fathullah Gulen, yang mengatakan bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri, melainkan harus bekerjasama, saling menghargai terutama dalam perbedaan kepercayaan, etnik budaya dan aneka keragaman dalam segi kehidupan. Sebaliknya, disertasi ini memiliki perbedaan pendapat dengan Rokmat S Labib (2010) yang menolak paham demokrasi karena menurutnya bertentangan dengan syariát Islam. Metode penulisan disertasi ini menggunakan metode lapangan dan kepustakaan (Library research), dengan cara mengumpulkan data dari sumber yang ada, meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan metode tafsir yang dipergunakan oleh penulis adalah metode tafsir Maudhu`i (tematik), yaitu menafsirkan ayat berdasarkan tema yang sedang dibahas.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 13 Feb 2022 01:59
Last Modified: 13 Feb 2022 01:59
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/484

Actions (login required)

View Item
View Item