repository ptiq

Deradikalisasi Quranik Sebuah Perspektif Nasaruddin Umar

Kahfi, Muhamad Al-Muizul (2021) Deradikalisasi Quranik Sebuah Perspektif Nasaruddin Umar. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Deradikalisasi Quranik Sebuah Perspektif Nasaruddin Umar] Text (Deradikalisasi Quranik Sebuah Perspektif Nasaruddin Umar)
2021-MUHAMAD AL-MUIZUL KAHFI-2019.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Fokus penelitian ini berupaya untuk membangun argument deradikalisasi quranik perspektif Nasaruddin Umar. Juga menggali argumentasi quranik ihwal deradikalisasi, bahwa deradikalisasi quranik berkaitan erat dengan semangat Islam sebagai agama yang rahmatan lil âlamîn dan juga obsesi untuk mengembalikan manusia sebagaimana fitrah menjadi manusia seutuhnya. Penelitian ini menemukan tahapan pendekatan paradigma dan juga berijtihad mencari instrumentalisasi pesan quranik. Setidaknya ada 4 (empat) instrumen pesan quranik yang hendak ditawarkan: 1). Membongkar paradigma penafsiran yang selalu menjadi andalan para terorisme ihwal ayat jihâd, qitâl, kâfir, dan thâghût 2). Membahas tentang kesetaraan hak asasi manusia, 3). Indonesianisasi pemahaman agama, 4). Membangun kecerdasan spiritual menuju pemahaman moderat. Dalam penelitian tesis ini, penulis juga mendukung upaya BNPT dalam menjalankan deradikalisasi, Namun selama ini deradikalisasi yang dilakukan BNPT tampaknya tidak melakukan pendalaman langsung berkaitan dengan nilai-nilai spiritualitas keagamaan, padahal yang harus ditekankan adalah menyoal pendalaman agama. Untuk itu, penulis mencarikan solusi terkait dengan deradikalisasi quranik. Tawaran yang hendak diberikan dalam tesis ini adalah berkaitan ajaran sufisme, yaitu pendekatan soft approach spiritual sufistik ajaran tasawuf Nasaruddin Umar, yaitu sebuah tawaran pendekatan sufistik Nasaruddin Umar sebagai (entry point) tentang kelembutan (jamâliyyah/femininity) dan juga sifat ketegaran/kejantanan (jalâliyyah/masculinity) yang dimiliki oleh setiap manusia. Dengan mengetahui (entry point) sifat-sifat tersebut, maka deradikalisasi akan berhasil dilakukan, dan para mantan narapidana terorisme akan kembali kepada jalan yang benar. Temuan ini sependapat dengan beberapa pandangan dan teori seperti: 1). Teori Humanisme Abraham Maslow. (L.1908 M) yaitu empat dasar jaminan: kebutuhan akan rasa aman: kebutuhan akan keamanan, ketertiban, serta stabilitas diri 2). Agus Surya Bakti (2016) bahwa deradikalisasi merupakan sebuah cara untuk menolak kelompok radikal dan mendelegitimasi agar mereka tidak melakukan cara-cara kekerasan sebagai alat dalam mencapai tujuan tertentu. 3). Nasaruddin Umar (2014) deradikalisasi dalam Al-Qur‟an merupakan sebuah upaya untuk meluruskan pemahaman Islam, bukan untuk mendangkalkan akidah umat Islam atau deislamisasi. 4). Kirsten E. Schulze, (2008) keberhasilan dalam program deradikalisasi sekitar 170 mantan narapidana terorisme positif berubah tidak radikal. 5). Irfan Idris (2017) membumikan Syari‟at Islam dengan deradikalisasi 6). Teori sufistik Ibn Arabi‟ (L.1165 M) tasawuf mengaktualisasikan jalan spiritual manusia kepada Tuhan, 4). Pandangan tasawuf Nasaruddin Umar (L.1959 M) Telaah Azyumardi Azra (L. 1955 M) tentang harmonisasi tasawuf dalam menjawab tantangan moderisasi yang hedonistik, materialistik, sampai kepada disorientasi sosial, budaya, dan politik. Penelitian ini terdapat perbedaan pandangan 1). Carl Ungger (2011). Institute For International Peace Building, (2011) yang menjelaskan bahwa penjara hanya menjadi pusat penyebaran ideologi radikal dan juga menjadi semacam school of radicalism juga melahirkan kembali benih residivisme. Dalam penelitian ini juga, penulis tidak sependapat sepenuhnya dengan program deradikalisasi yang dijalankan oleh BNPT, karena BNPT tidak melakukan proses deradikalisasi pendalaman ihwal kajian keagamaan seperti tasawuf, yang padahal tasawuf sangat dibutuhkan sebagai tawaran dalam proses deradikalisasi. Mazhab metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif (library research) dengan menggunakan analisis dialektis dan juga observasi kajian Nasaruddin Umar. Sumber primer yang digunakan adalah karya-karya Nasaruddin Umar, adapun sumber sekunder yaitu buku-buku yang berkaitan erat dengan pembahasan deradikalisasi.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Tesis > Manajemen Pendidikan Islam
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 23 Feb 2022 08:52
Last Modified: 23 Feb 2022 08:52
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/507

Actions (login required)

View Item
View Item