Mansur, Mansur (2021) Pengembangan Pembelajaran Berbasis Inkuiri Qur'ani. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2021-MANSUR-2018.pdf - Accepted Version
Download (1MB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran berbasis inkuiri dalam Al-Qur'an, serta implikasinya dalam pengembangan pembelajaran. Pembelajaran berbasis inkuiri adalah salah satu strategi pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student-centered learning) yang dipengarui oleh aliran filsafat konstruktivisme, dengan tujuan menghasilkan standar kompetensi lulusan yang mampu berfikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif, sebagai bentuk keterampilan hidup (life skills) yang memampukan individu untuk menghadapi tuntutan dan tantangan kehidupan sehari-hari dengan efektif. Isyarat pembelajaran berbasis inkuiri dalam Al-Qur'an secara umum bisa ditemukan pada ayat-ayat inkuisitif yang dimulai dengan adawât alistifhâm baik yang berupa harf al-istifhâm (partikel tanya/particle of interrogation) atau yang berupa ism al- al-istifhâm (pronomina tanya/interrogative noun). Dan secara khusus dapat ditemukan pada rangkaian ayat Al-Qur'an dalam Surat al-Thur/52: 29-43. yang menjelaskan tentang ajakan berpikir dengan menggabungkan antara empirisme dan rasionalisme, atau metode saintifik (scientific method), Ajakan ini ditujukan kepada orangorang musyrik makkah yang menuduh (berhipotesis) Nabi Muhammad Saw, sebagai seorang dukun, orang gila, penyair, pembuat Al-Qur'an. Isyarat pembelajaran berbasis inkuiri, juga bisa ditemukan dalam rangkaian ayat dalam Surat al-Anbiyâ'/21: 51-67, yang mengisahkan tentang metode yang digunakan oleh nabi Ibrahim a.s dalam mengajarkan ketauhidan pada umatnya. Serta pada rangkaian ayat Al-Qur'an dalam Surat al-An'am/6:75-79, yang menjelaskan tentang penyelidikan nabi Ibrahim a.s terhadap hakikat Tuhan. Penemuan selanjutnya yaitu implikasi pembelajaran berbasis inkuiri dalam Al-Qur'an sebagai dasar pengembangan pembelajaran (1) Proses pembelajaran mengedepankan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa, lewat pendayagunaan rasa ingin tahu dan pengetahuan awal siswa melalui metode ilmiah (amânah 'ilmiyyah). hal ini bisa dilihat dari penjelasan Sayyid Quthub saat mengomentari Surat al-Isra'/17:36, bahwa amânah 'ilmiyyah (metode ilmiah) yang didengungkan di abad modern ini tidak lain kecuali sebagai amânah 'aqliyyah dan qalbiyyah. (2) Siswa terlibat dengan masalah atau situasi yang terbuka (open-ended) dengan menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan, sehingga berbagai solusi atau tanggapan bisa dibayangkan. Hal ini bisa dilihat dalam Surat al- An'âm/6:75-79 tentang proses penyelidikan Nabi Ibrahim a.s dalam rangka mencari hakikat Tuhan yang sebenarnya. (3) Menggunakan metode diskusi yang intensif dan sistematis yang mengajak berpikir dan berefleksi lewat pertanyaan inkuisitif, dengan mengedepankan bukti rasional dan empiris, Hal ini bisa dilihat dalam rangkaian ayat dalam Surat al-Anbiyâ'/21: 51-67, yang mengisahkan tentang metode Nabi Ibrahim a.s dalam mengajarkan ketauhidan pada umatnya, juga dalam Surat al-Thûr/52: 29-43. yang berisi teguran dan celaan atas orang-orang musyrik yang menuduh (hipotesis) Nabi Muhammad Saw, sebagai seorang dukun, orang gila, penyair, membuat-buat Al-Qur'an. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: metode tafsir
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Tesis > Manajemen Pendidikan Islam |
Depositing User: | Siti Mariam |
Date Deposited: | 02 Mar 2022 01:51 |
Last Modified: | 02 Mar 2022 01:51 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/518 |