E. Suhenda, E. Suhenda (2017) Upaya Menjaga Keutuhan Al-Qur’an dalam Perspektif Periwayatan Bacaan Al-Qur’an (Studi Bacaan Al-Qur’an Riwayat Hafsh dari ‘Ashim Thariq Asy-Syathibiyah). Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2017-E. SUHANDA-2014.pdf - Accepted Version
Download (1MB)
Abstract
Penelitian tentang qira'at merupakan hal yang sangat menarik, mengingat al-Qur'an hadir dengan qira'at (bacaan) yang tidak hanya satu versi. Dan memang demikianlah Nabi saw. mengajarkan bacaan al-Qur'an kepada para sahabatnya, dan seperti itu pula diajarkan sahabat kepada tabi'in dan demikian seterusnya sampai kepada generasi-generasi berikutnya. Pada perkembangan selanjutnya, di sekitar abad ketiga hijriyah muncullah istilah tujuh versi qira'at yang dinisbahkan kepada tujuh imam qira'at. Yang kemudian dikenal dengan sebutan qira'at sab'ah yang sampai saat ini populer dan dilestarikan serta dinilai mutawatir. Dari berbagai versi bacaan yang populer tersebut, satu bacaan yang paling banyak digunakan umat Islam termasuk di Indonesia, yaitu versi qira'at 'Asim riwayat Hafs. Dan versi qira'at itu pula yang saat ini diformulasikan dalam kitab suci al-Quran yang beredar dan digunakan oleh umat Islam pada umumnya. M. Moenawwir, pendiri Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta merupakan ulama al-Qur'an pertama di Indonesia khususnya di Jawa yang mumpuni dalam hal qira'at sab'ah. Namun pada awal mula pengajian yang diselenggarakan keluarga dan turun temurun sampai saat ini-, ia menggunakan versi qira'at 'Asim riwayat Hafs. Padahal tentu ia mampu pula dalam pembacaan al-Qur'an dengan menggunakan versi qira'a't yang lainnya. Penggunaan qira'at 'Asim riwayat Hafs di Pondok Pesantren Al-Munawwir mempunyai peran penting dalam perkembangan qira'at 'Asim riwayat Hafs di Indonesia, karena Pondok Pesantren Al-Munawwir merupakan salah satu Pondok Pesantren al-Qur'an tertua di Indonesia, dan para alumninya sudah menyebar dimana-mana dengan mempraktekkan bacaan al-Qur'an dengan versi qira'at 'Asim riwayat Hafs. Dengan menggunakan metode deskriptif- analitis penelitian ini mencoba menguak hal-hal yang melatarbelakangi penggunaan qira'at 'Asim riwayat Hafs di Pondok Pesantren Al-Munawwir serta bagaimana penerapan qira'at tersebut dalam pembacaan al-Qur'an, dengan didasarkan pada data-data yang diperoleh melalui observasi dan interview. Faktor utama yang dijadikan tumpuan pijakan dalam pembacaan al-Qur'an adalah adanya silsilah sanad periwayatan secara talaqqi dari guru ke guru. Demikian halnya dengan M. Moenawwir, secara historis penggunaan qira'at 'Asim riwayat Hafs dalam pengajaran al-Qur'an di Pondok Pesantren Al-Munawwir kepada santri-santrinya adalah adanya sanad yang bersambung antara M. Moenawwir dengan Hafs 'an 'Asim. Di samping itu secara pragmatis didukung oleh kesederhanaan versi bacaan 'Asim riwayat Hafs dibanding dengan versi lainnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa kecenderungan bacaan mayoritas umat Islam yang menggunakan qira'at 'Asim riwayat Hafs juga merupakan faktor yang memudahkan M. Moenawwir dalam mengajarkan al-qur'an. Secara aplikatif penggunaan qira'at 'Asim riwayat Hafsh di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta tidak ada penyimpangan dengan manhaj qira'at yang diterapkan oleh 'Asim melalui riwayat Hafs. Karena aplikasi penggunaannya dipelajari secara talaqqi dan musyafahah antara santri dengan kyai yang secara turun temurun mempelajarinya juga dengan metode yang sama
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Andi Jumardi |
Date Deposited: | 19 Aug 2021 08:54 |
Last Modified: | 19 Aug 2021 08:54 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/54 |