Wibowo, Susilo (2021) Membangun Kecerdasan Emosional Melalui Zikir Dalam Perspektif Al-Qur’an. Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2021-SUSILO WIBOWO-2017.pdf - Accepted Version
Download (1MB)
Abstract
Disertasi tentang membangun kecerdasan emosional melalui zikir dalam perspektif Al-Qur’an, menguraikan bahwa zikir merupakan perilaku spiritual yang efektif membangun kecerdasan emosional ditinjau melalui beragam tafsir ayat-ayat Al-Qur’an, khazanah kajian spiritual islam (sufisme), dan eksplorasi potensi kedirian maupun kejiwaan manusia. Indikator kecerdasan emosional melalui zikir dalam beragam ayat Al-Qur’an: (1) hati menjadi tenang dalam Surat ar Ra’du ayat 28; (2) hati terbuka oleh cahaya Allah dalam Surat Al-Zumar ayat 22; (3) rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah dalam Surat Al-Maidah ayat 11; (4) intrsopeksi atas potensi dan kelemahan pada diri sendiri dalam Surat Maryam ayat 67; (5) membangun kecerdasan emosinal dalam Surat Al-Hijr ayat 97-98; dan beragam ayat lain. Kajian dalam disertasi ini menghasilkan penemuan antara lain: Pertama, Kenyataan ilmiah zikir bagi para pelakunya, dianalisis dalam dua poin penting, yakni: (1) Zikir dalam Unsur Kedirian Manusia: Eksistensi al- Qalb dan adz-Dzauq, yakni bahwa al-qalb (hati) dan adz-dzauq (nunasa batin) adalah dua alat potensial dalam diri manusia untuk mengenal Allah melalui zikir; (2) Medan Zikir: Integrasi antara Alam Sadar, Alam Bawah Sadar, dan Alam Tak Sadar, yakni bahwa zikir adalah aktifitas mengingat kejadian di alam bawah sadar pada saat manusia mendeklarasikan tauhid (keesaan Allah) di dalam kandungan (di alam adz-dzar). Kedua, zikir menjadi obat menyembuhkan penyakit mental. Ketiga, dampak zikir dalam membangun kecerdasan emosional, yakni zikir dapat membentuk 25 sikap mental dan sifat-sifat luhur sebagai representasi kecerdasan emosional maupun kecerdasan spiritual. Disertasi ini bertentangan dengan teori psikoanalisa Sigmund Freud (1994), bahwa dimensi diri dan emosionalitas manusia terdiri dari tiga unsur, yakni id, ego dan super ego yang keseluruhan teorinya terkonsentrasi pada aspek instingtif manusia. Dalam konteks ajaran Freud, psikologi diarahkan kepada Analisa diri material dan antroposentris dengan menegasikan eksistensi Tuhan. Sedangkan kecerdasan emosional melalui zikir dalam perspektif Al-Qur’an lebih menekankan dimensi spiritual dan eksistensi hidayah Allah dalam mengasah kecerdasan emosional. Temuan dalam disertasi ini sependapat dengan teori Kecerdasan Spiritual Danah Zohar dan Ian Marshal (2000) tentang spiritualitas sebagai dimensi kecerdasan optimal manusia yang musti dikelola, yaitu dengan cara mendekatkan diri kepada Zat Maha Kuasa (Causa Prima) Allah SWT, yang terutama melalui zikir.Metode yang digunakan dalam dalam disertasi ini adalah metode kualitatif. Sedangkan data yang digunakan diperoleh melalui library research dan melalui wawancara dengan tokoh pelaku zikir (ahli zikir). Penafsiran ayat dilakukan dengan metode tafsir maudhu’i
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Siti Mariam |
Date Deposited: | 20 Mar 2022 03:29 |
Last Modified: | 20 Mar 2022 03:29 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/569 |