Aziem, Abdul (2020) Kecerdasan Profetik Berbasis Doa Para Nabi Dalam Al-Quran. Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2020-ABDUL AZIEM-2014.pdf - Accepted Version
Download (3MB)
Abstract
Kesimpulan disertasi ini adalah bahwa kecerdasan profetik berbasis doa para nabi dalam al-Quran adalah kecerdasan holistik-integralistik yang menghimpun kecerdasan spiritual, emosional, intelektual, adversitas, fisik, dan naturalistik.
Kecerdasan spiritual terwakili dengan Sūrah al-Aʻrāf/7: 23, Hūd/11: 47, al-Baqarah/2: 128, Ibrāhīm/14: 41, al-Qashash/28: 16-17, al- Aʻrāf/7: 143 dan 151, Shad/38: 34-35, al-Anbiyā’/21: 87, al-Mu’minūn/23: 28 dan118, Nūh/71: 28, Ibrāhīm/14: 39, Yūsuf/12: 101, dan an-Naml/27: 15 dan 19. Kecerdasan emosional terwakili dengan Sūrah al-Anʻām/6: 54, al-Mumtahanah/60: 4, Thāhā/20: 29-34, as-Shāffāt/37: 100-101, Ālu ʻImrān/3: 38, Maryam/19: 3-6, al-Baqarah/2: 126, al-Mu’minūn/23: 29, dan Ibrāhīm/14: 39. Kecerdasan intelektual terwakili dengan Sūrah Hūd/11: 45-47, al-Baqarah/2: 67, 128 dan 260, as-Syuʻarā’/26: 117-118, al-Aʻrāf/7: 89, dan Thāhā/20: 25-28. Kecerdasan adversitas/ketangguhan terwakili dengan Sūrah Yūsuf/12: 18, 23, dan 33, al-Anbiyā’/21: 82, dan Shad/38: 41. Kecerdasan fisik terwakili dengan Sūrah Ibrāhīm/14: 37 dan 40 dan al-Baqarah/2: 128. Kecerdasan naturalistik terwakili dengan Sūrah Shad/38: 41-42 dan as-Shāffāt/37: 146.
Penelitian ini juga mengungkap bahwa al-Quran memuat 8 (delapan) model kecerdasan profetik, yakni kecerdasan verbal-linguistik (diwakili oleh Adam dalam Sūrah al-Baqarah/2: 31 dan 33, dan Mūsā dalam Sūrah an-Nisā’/4: 164 dan Thāhā/20: 27-28 ), inovatif (diwakili oleh Nūh dalam Surah Hūd/11: 37), naturalistik (diwakili oleh Nūh dalam Surah Hūd/11: 37 dan 40, Dāwūd, dan Sulaimān dalam Sūrah al-Anbiyā’/21: 79, dan an-Naml/27: 16), interpersonal (diwakili oleh Ibrāhīm dalam Sūrah al-Anbiyā’/21: 51, 59-65, as-Shāffāt/37: 88, an-Nahl/16: 120), manajerial (diwakili oleh Yūsuf dalam Sūrah Yūsuf/12: 55), fisik (diwakili oleh Mūsā dalam Sūrah al-Qashash/28: 14), intelektual (diwakili oleh Yūsuf dalam Sūrah Yūsuf/12: 22, Mūsā dalam al-Qashash/28: 14, Sulaimān dalam al-Anbiyā’/21: 79, dan Yahyā dalam Maryam/19: 12), dan holistik (diwakili oleh Muhammad dalam Surah an-Nisā’/4: 113 dan al-Jumuʻah/62: 2).
Indikator kecerdasan profetik berbasis doa para nabi meliputi: (1) pembaharuan diri melalui tobat, (2) kebiasaan berdoa untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat, (3) bersyukur, (4) kasih sayang, (5) tawakal, (6) memilih kawan seperjuangan, (7) mencetak generasi yang berkualitas, (8) cinta tanah air, (9) mengembangkan wawasan keilmuan, (10) kecakapan memecahkan masalah, (11) kecakapan berkomunikasi, (12) bersabar, (13) berpikir positif, (14) mendirikan shalat, (15) melaksanakan haji, (16) memakmurkan masjid, (17) menghasilkan karya bermanfaat, (18) terapi dengan air, dan (19) terapi dengan herbal. Indikator-indikator tersebut melahirkan kesuksesan dunia dan akhirat.
Metode penafsiran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pendekatan deksriptif-tematik (mawdhūʻī).
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Siti Mariam |
Date Deposited: | 22 Mar 2022 08:40 |
Last Modified: | 21 Apr 2022 06:52 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/574 |