repository ptiq

Konsep Modernisme Pendidikan Islam Dalam Tafsir Al-Manar

Hariadi, Rahmat (2021) Konsep Modernisme Pendidikan Islam Dalam Tafsir Al-Manar. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Tesis] Text (Naskah Tesis)
2021-RAHMAT HARIADI-2019.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Kesimpulan tesis ini adalah: Modernisme pendidikan Islam dalam tafsir al-Manār adalah pembaruan pendidikan Islam di bidang kurikulum, tenaga pengajar, kelembagaan, administrasi, metodologi pengajaran, pihak orang tua, masyarakat, dan pemerintah yang saling berkolaborasi untuk menciptakan pendidikan Islam yang lebih modern dengan menggunakan model targhib dan dialog. Sejatinya aliran modernisme pendidikan ada dua; pertama, model sekularisme (dualisme) yang telah diterapkan oleh bangsa Barat untuk mencapai kemajuan pendidikan (sebab dikotomi pendidikan agama Islam dan pendidikan umum). Kedua, model integralistik, yaitu adanya keterkaitan antar mata pelajaran dalam pendidikan (sebagaimana yang diungkap oleh Fazlur Rahman). Pendidikan agama harus dikaitkan dengan pendidikan umum dan begitupun sebaliknya, pendidikan umum harus memiliki ruh agama sehingga menghasilkan kemajuan ilmu pengetahuan yang tetap berada dalam koridor ketuhanan. Dalam tesis ini sejatinya Islam digambarkan mengalami romantisme Islam di masa lalu. Model Integralistik dengan menggunakan cara targhib dan dialog adalah respons umat Islam terhadap dunia modern. Kejayaan umat Islam di masa dahulu disebabkan oleh adanya proses hellenisasi. Di masa dahulu
filsafat Yunani didalami, diterjemahkan, hingga dinterpretasikan ke dalam dunia Islam sehingga lahirlah filsafat Islam dan dasar ilmu pengetahuan profane yang melahirkan tokoh seperti Ibnu Sina di bidang kedokteran. Peradaban Barat ditanggapi dengan proses hellenisasi sains dan teknologi menjadikan Islam akan kembali menemukan kejayaannya. Tesis ini memiliki kesamaan argumentasi dengan Muhammad Quthb (L. 1919 M), al-Ghazali (L. 1058 M), Ibnu Sina (L.980 M), Ismail Raji al-Faruqi (L. 1921 M), M. Naquib al-Attas (1931 M), Muhammad Iqbal (L. 1877 M). Harun Nasution (L.1919 M), Seyyed Hossein Nasr (L. 1933 M), dan Fazlur Rahman (1919 M). Pemikiran para tokoh tersebut sejalan dengan pemikiran Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha yang diaktualkan dalam tafsir al-Manar. Tesis ini memiliki perbedaan dengan pemikiran Hasan al-Banna (L. 1906 M), Hasan al-Banna beranggapan bahwa penddikan Islam harus bersumber dari Al-Qur’an, tidak menerima sumber lain. Umat Islam harus menerapkan Islam kaffah termasuk dalam sistem pendidikannya. Jenis penelitian ini adalah studi pustaka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan historis-filosofis dan empirik- phenomenologik. Dalam penelitian ini juga menggunakan metode tematik untuk memperoleh jawaban yang diharapkan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X7. Filsafat dan Pengembangannya > 2X7.39598. Pendidikan Agama Islam di Indonesia
Divisions: Program Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 07 Apr 2022 08:16
Last Modified: 07 Apr 2022 08:16
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/590

Actions (login required)

View Item
View Item