Zainuddin, Zainuddin (2021) Telaah Kritis Perkawinan Beda Agama Melalui Tafsir Maqasidi. Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2021-ZAINUDDIN-2014.pdf - Accepted Version
Download (2MB)
Abstract
Tujuan disertasi ini adalah membuktikan bahwa pendekatan tafsir maqasidi dapat digunakan untuk mengonstruk penafsiran atas ayat tentang perkawinan beda agama dan menghasilkan implikasi hukum yang berbasis kepada tujuan syariat dan konteks keindonesiaan. Disertasi ini mendukung Abu al-Ma’ali al-Juwayni, Jasser Auda, al-Ghazali, Abu Ishaq al-Shatibi, yang menyatakan bahwa nass yang terbatas tidak bisa mengatasi problem yang terjadi, dengan mempertimbangkan konsepal-‘ismah (penjagaan); keimanan, jiwa, akal, keluarga, dan harta. Selain itu, disertasi ini juga sependapat dengan pendapat al-T{ahir ibn ‘Ashur, yang menawarkan konsep al-aruriyah (kebutuhan pokok) yang lebih luas, dengan poin tambahan; kesetaraan, kebebasan, toleransi, kesucian, dan keadilan yang harus dilindungi sebagai bagian dari kebutuhan manusia. Disertasi ini tidak sependapat dengan al-Raysuni, yang menyatakan bahwa konsep tafsir maqasidi dianggap sebagai salah satu pandangan bebas dan tidak memiliki kekuatan otoritatif, dan pendapat Duski Ibrahim, yang menyatakan bahwa dalam tafsirmaqasidi terjadi kerawanan tidak terakmodasinya sesuatu yang partikular (al-istiqra’ al-‘amm) dalam suatu
penggunaan nalar induksi. Metode yang digunakan dalam disertasi ini menggunakan pendekatan tafsir maqasidi atas al-Quran yang berfokus kepada pewujudan tujuan syariat. Alasannya adalah bahwa pemahaman terhadap teks harus mencerminkan kepada tujuan teks, sehingga konstruk yang dibangun dalam maqasidi al-shari‘ah adalah kognitif tafsir, keutuhan, keterbukaan, interrelasi hierarki, multidimensi, dan tujuan proses penafsiran al-Quran itu sendiri. Operasionalisasi atas tafsir maqasidi yang diterapkan dalam kaitannya dengan ayat perkawinan beda agama dilakukan dengan cara mengindentifkasi ayat; mengidentifikasi makna; mengeksplorasi maqasid alshari‘ah; mengontekstualisasikan makna; dan konklusi. Analisis yang
digunakan dalam disertasi ini menggunakan metode analisis isi (content analysis) dan analisis sistem (system analysis), untuk memahami sejumlah karya tafsir, ‘ulum al-qur’an, maqasid al-shari‘ah, fikih, usul fikih, dan keilmuan lainnya, dengan mengikuti nalar berfikir Jasser Auda yang menjadikan maqasid al-shari‘ah sebagai basis landasan filosofis melalui pembacaan hermeneutik. Disertasi ini berkesimpulan bahwa pada dasarnya syariat membolehkan perkawinan tersebut. Hanya saja, kebolehan tersebut disandarkan pada syarat-syarat yang tidak mudah, terdiri dari syarat subjektif dan objektif. Adanya perbedaan ketentuan hukum pada ayat-ayat perkawinan beda agama, tidak dapat dipahami secara parsial. Dari sudut pandang holistik, larangan maupun izin melakukan perkawinan beda agama, keduanya mendukung prinsip kebebasan beragama, salah satu tujuan umum syariat Islam (maqasid al-shari’ah al-‘ammah). Perkawinan beda agama belum bisa dipraktikkan di Indonesia, karena konstitusi menutup kemungkinan terjadinya perkawinan tersebut. pernikahan beda agama harus dipahami dalam konteks keberagaman. Kebolehan syariat Islam atas pernikahan beda agama tidak bisa dilakukan generalisasi dan ayat-ayat terkait perkawinan beda agama harus dilihat dari perspektif holistik, dengan berlandaskan kepada kebebasan beragama, sebagai salah satu syariat umum (maqasid al-shari’ah al-‘ammah) dan konteks keindonesiaan sebagai salah satu basis pertimbangannya. Atas dasar itu, maka perkawinan beda agama di Indonesia belum dapat dipraktikkan.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Siti Mariam |
Date Deposited: | 04 Jun 2022 07:38 |
Last Modified: | 04 Jun 2022 07:38 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/604 |