Kesimpulan dalam disertasi ini bahwa pendidikan kewirausahaan berbasis Al-Qur’an dapat dipahami dalam arti proses belajar mengajar mengintegrasikan antara dimensi spiritual, sosial dan berwirausaha dengan nilai-nilai Al-Qur’an seperti inovasi, kejujuran, keadilan, kesetaraan dan toleransi. Selain itu dalam pendidikan kewirausahaan memiliki tiga hal pokok yang mendasar yaitu creatifity innovation (pembaruan daya cipta), opportunity creation (kesempatan berkreasi) dan calculated risk talking (perhitungan resiko yang diambil). Temuan disertasi ini didukung dengan beberapa term yang berkaitan dengan konsep pendidikan kewirausahaan berbasis Al-Qu’ran seperti Al-Kasb (QS. Al-Nisâ’/4:32), Al-Sa'y (QS. Al-Najm/53:39-42), Al-'Amal (QS. Al-Zumar/39:39), Ibtighâ’ (QS. Al-'Ankabût/29:17), Al-Tijârah (QS. Al-Nisâ’/4:29), Al-Rizq (QS. Al-Mulk/67:17), Al-Fadhl (QS. Al-Jumu'ah/62:10). Disertasi ini juga mengungkap tentang nilai pendidikan kewirausahaan terkait dengan kejujuran (QS. Al-Taubah/9:119), amanah (QS. Al- Mukminûn/23:8), keseimbangan (QS. Al-Mâidah/5:8), tolong menolong (QS. Al-Mâidah/5:2), komunikatif (QS. Tâhâ/20:44), kecerdasan (QS. Fussilat/41:39) dan bertindak bebas/free will (QS. Al-Isrâ’/17:70). Dalam tatanan teoritis disertasi ini mendukung pendapat Lis Prasetyo (2009), Muhammad Adamu (2011), Irfan Syauqi Beik (2012), Muwahidah (2013), Distianto (2014), Maruf Ullah (2015), Hamzah (2019) menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan memiliki dua fungsi yaitu pertama manusia sebagai ‘âbid yang dituntut untuk beribadah kepada Allah, sedangkan yang kedua manusia sebagai khalîfah yaitu bertugas sebagai mengatur dan mengelola alam. Dalam konteks pengelolaan alam manusia dapat berwirausaha dengan mengimplementasikan nilai integrity, loyality, professionality, sprituality dengan menerapkan sifat shiddîq, tablîgh, amânah dan fathânah. Sedangkan dalam tatanan empiris penulis lebih tertarik dengan pendapat Quraish Shihab (2002) menjelaskan bahwa pendidikan kewirausahaan bertujuan mencapai kesejahteraan ekonomi dan sosial, kesejahteraan ekonomi masyarakat dan terjamin stabilitas ekonomi. Manusia dalam menjalankan tugas sebagai khalîfah di bumi mendapatkan balasan surga dari Allah SWT. Disertasi ini memiliki perbedaan pandangan dengan Curram & Blackburn (2001), Formaini (2006) menyatakan bahwa pendidikan
kewirausahaan/berwirausaha hanya berorientasi pada sudut pandang keberhasilan dan keuntungan bagi pengusaha tertentu dan ekonomi kapitalisme oriented.