repository ptiq

Etika Seksualitas Dalam Islam (Tinjauan Buku Seteguk Cinta Kamasutra Arab Karya Karim Asy-Syadzali)

Suharto, Muhamad (2022) Etika Seksualitas Dalam Islam (Tinjauan Buku Seteguk Cinta Kamasutra Arab Karya Karim Asy-Syadzali). Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Tesis] Text (Naskah Tesis)
2022 MUHAMAD SUHARTO-2017.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Dalam perspektif Islam, tujuan suami istri untuk meraih kebahagiaan rumah tangga adalah tercapainya keluarga yang sakīnah mawaddah serta rahmah. Salah satu hal yang terpenting untuk mencapai hal tersebut adalah memahami dan menerapkan etika seksualitas, serta mengarahkan pada pola hubungan seks suami istri yang dibangun atas dasar saling pengertian, Sehingga hubungan seks yang dilakukan memuaskan kedua belah pihak.
Disinilah pentingnya pemahaman terhadap ilmu etika seksualitas yang dipelajari dari syariat yang akan menghindarkan rumah tangga dari berbagai kasus yang bisa menghancurkan rumah tangga itu sendiri, seperti Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang saat ini banyak terdengar di berbagai media dalam kehidupan masyarakat.
Sebagai sebuah contoh adalah tentang Asbabun nuzul surat al-Mujādalah/58:1-4 menceritakan terjadinya perselisihan rumah tangga yang diakibatkan oleh permasalahan pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan oleh suaminya Aus Ibnu Shamith terhadap istrinya Khuwailah binti Tsa’labah yang mengakibatkan kemarahan Aus Ibnu Shamith sehingga ia melontarkan kata-kata yang tidak pantas kepada istrinya. Permasalahan utamanya adalah permintaan persetubuhan Aus Ibnu Shamith yang ditolak oleh Khuwailah, istrinya karena pemaksaan tersebut .
Dalam kitab Riyādhūs Shalīhīn disebutkan sebuah hadits Bukhori-Muslim dari Abu Hurairah yang menerangkan bahwa bila seorang istri enggan memenuhi ajakan suaminya untuk bersetubuh, maka akan mendapat laknat dari Malaikat sampai subuh. Dalam penjelasannya hal itu berlaku hanya bagi suami yang memenuhi hak istrinya. Akan tetapi jika suami tidak memenuhi atau memberikan hak istrinya secara sempurna, maka istri pun tidak harus memberikan hak suaminya secara sempurna pula.
Pernyataan tersebut diperkuat dengan hadits yang berbunyi: “orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik budi pekertinya. Dan orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang paling baik terhadap istrinya”.
Dari hadits teraebut dapat disimpulkan bahwa orang yang terbaik adalah orang yang paling baik terhadap istrinya. Maka seorang suami yang baik tentunya tidak memaksa istrinya untuk melakukan hubungan seksual tanpa memperhatikan fisik dan psikis istrinya.
Pemikiran Karim Asy-Syadzali tentang Etika seksualitas dalam buku “Seteguk Cinta dalam Kamasutra Arab” memiliki pemikiran yang sejalan dalam upaya membentuk keluarga yang sakȋnah, mawaddah, dan rahmah Pada buku “Seteguk Cinta Kamasutra Arab”, dibahas seputar etika seksualitas, perbedaan jenis kelamin lelaki dan perempuan, dunia seks, manajemen seks, dan hubungan seks dan Islam serta pembahasan lain yang akan memperluas wawasan tentang etika seksualitas itu sendiri bagi suami istri. Sehingga dapat disimpulkan berbagai pembahasan Karim Asy-Syadzali tentang etika seksualitas dalam buku “Seteguk Cinta dalam Kamasutra Arab” sejalan dengan pokok-pokok pemikiran Islam yang tentunya dapat dijadikan referensi dalam khazanah keilmuan Islam itu sendiri.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 02 Oct 2022 01:54
Last Modified: 02 Oct 2022 01:54
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/638

Actions (login required)

View Item
View Item