Muchni, Norman (2022) Kredit Pemilikan Rumah Dalam Perspektif Al-Qur’an. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2022-NORMAN MUCHNI-2017.pdf - Accepted Version
Download (2MB)
Abstract
Kesimpulan tesis ini bahwa KPR dalam perspektif Al-Qur’an adalah KPR yang didasari atas prinsip-prinsip Al-Quran. Prinsip tersebut di antaranya yaitu sebagai berikut: Pertama, berdasarkan ayat-ayat jual beli. Prinsip KPR Qurani dapat diturunkan ke dalam beberapa yaitu mampu membedakan yang riba dan yang bukan; transaksi berdasarkan kasih sayang dan menjauhi kezaliman; transaksi yang terhindar dari jenis riba apapun; Kedua, berdasarkan penafsiran ayat-ayat riba, prinsip-prinsip KPR Qurani yaitu sebagai berikut KPR membantu meningkatkan pemenuhan kebutuhan, menjadi solusi yang menjauhkan dari praktik riba, memiliki paradigma konsekuensi di akhirat, lahir dari keimanan, perlawanan dari riba, lahir dari jiwa yang bersih, dan menghindarikan dari praktik yang batil; Ketiga, berdasarkan analisis ayat tentang syirkah, prinsip yang dapat dirumuskan yaitu sebagai berikut, KPR Qur’ani tidak menciptakan kerugian dan tidak ada unsur madarat; dan Keempat, berdasarkan analisis ayat qard, prinsip yang dapat dirumuskan yaitu KPR Qur‟ani diharuskan melakukan pinjaman secara baik, memberikan kelapangan dalam pembayaran, dan berlandaskan pada keberkahan. Kesimpulan ini sama dengan pandangan ulama kontemporer Yusuf Qardhawi, yang memandang transaksi dengan adanya “bunga” diafirmasi oleh agama Islam. Dengan syarat itu diniatkan sebagai ongkos atas usaha yang dilakukan oleh pedagang/penjual. Pandangan ini relevan dalam konteks KPR di masa sekarang. Sementara itu kesimpulan ini berbeda dengan pandangan sebagian ulama yang lain yang menyatakan bahwa dalam mu‟amalah tidak boleh ada unsur riba sama sekali. Sebab bertentangan dengan ketentuanketentuan agama. Keunikan lain dalam temuan tesis ini bahwa, developer juga memiliki peran penting untuk menghindarkan riba dalam KPR berbasis. Dengan posisinya, developer mampu mempengaruhi perjanjian dalam transaksi KPR. Jika masalahnya ada dua transaksi yang dilakukan oleh bank syariah, yaitu transaksi dengan bank syariah dan transaksi dengan developer sebagai uang muka. Maka developer mampu merubah itu. Ia meminta pembayaran penuh termasuk uang muka kepada bank, karena pada fungsinya bank sebagai pemilik modal untuk memfasilitasi orangorang tidak mampu membeli rumah secara kontan. Dengan fungsi itu, maka bank seharusnya membeli secara kontan kepada developer dan bank menjual kembali kepada konsumen dengan keuntungan yang sudah ditentukan dan diketahui oleh konsumen. Sistem Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) pada Bank Syariah berbasis Al-Qur‟an dalam konteks masyarakat muslim di Indonesia amatrelevan, karena tidakakan merugikan masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang berpedoman kepada agama yang semuanya berpacu pada pemenuhan keadilan. Metode yang digunakan adalah tematik tokoh, yaitu dengan menganalisa ayat-ayat tentang jual beli dan mu‟amalah laiinya, selain kualitatif, adalah tafsir analisis kritis, maqâshid Al-Qur’an, dan hermeneutika.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Siti Mariam |
Date Deposited: | 18 Oct 2022 08:03 |
Last Modified: | 18 Oct 2022 08:03 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/655 |